Motor tersebut baru dibeli secara mengangsur, sebanyak empat kali atau selama empat bulan pakai.
Akibat pencurian tersebut, korban mengaku, mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta.
SW mengatakan, dirinya baru menyadari motornya raib, saat sang suami hendak memindahkan lokasi area parkir motor ke tempat lebih aman, sekitar pukul 15.00 WIB.
Terakhir kali, motor itu diparkir sejak pukul 23.00 WIB, pada Sabtu (23/9/2023), setelah dirinya memakainya mengirim jajanan dagangan.
Baca juga: Nekat Curi HP Siswi SMA, ASN Margono Mengaku Butuh Uang Buat Beli Rokok, Dijualnya Cuma Rp400 Ribu
SW biasa memarkirkan motornya itu, di titik area parkir yang sejajar dengan jendela kamar rusunawa sisi belakang.
Sehingga ia dan suami dapat memantau keberadaan motor secara berkala, hanya melalui atau cukup menengok dari balik jendela.
Pada keesokan harinya, sekitar pukul 10.00 WIB, motornya masih berada di area parkir seperti biasa.
"Habis mandi, ternyata saya ketiduran sampai jam 13.30 WIB. Saya prepare jualan lagi, lalu saya buang sampah. Suami saya mau mindah motor, ternyata motor gak ada," ujarnya saat ditemui awak media di depan rusunawa, Senin (25/9/2023).
SW menduga para pelaku itu merupakan bapak dan anak. Keduanya diperkirakan sudah melakukan pengintaian, sebelum menjalankan aksi.
Baca juga: Gondol 3 Laptop Milik Sekolah, Pemuda Asal Poncokusumo Malang Dicokok Polisi
Ia sudah melaporkan insiden pencurian yang dialaminya itu ke markas kepolisian setempat. SW berharap, para pelaku dapat segera ditangkap.
"Iya dua pelaku. Dugaannya bapak sama anak. Kata warga, mereka pernah mencuri di rusun sebelah," pungkasnya.
Sementara itu, tetangga korban, Sri Legiem mengaku, pada hari itu, dirinya dan sang anak sedang beraktivitas di ujung area parkir, untuk membersihkan sisa kertas rombengan.
Ia dan sang anak mengakui sempat melihat kedua pelaku yang diduga kuat bapak dan anak berada di area parkir tersebut.
Namun, ia tak menaruh kecurigaan, karena menganggap keduanya merupakan penghuni rusun tersebut.
Mengapa demikian, Sri Legiem mengaku, area parkir tersebut biasa dijadikan tempat menitipkan motor oleh para penghuni rusunawa lain.
"Iya langsung dibawa mereka. Saya pas masuk ke lantai 3, kok dengar-dengar jam Ashar gini, mbak SW ini kehilangan motor. Saya tahu, tapi tak pikir, penghuni sebelah," ujar Sri Legiem, saat ditemui TribunJatim.com di depan rusunawa.