"Saya pas kejadian sedang tidur, yang bangunin cucu saya.
'Nenek bangun, kebakaran'. Saya kaget langsung," ujar Sarmini.
Melihat bayangan api menyala di lantai dua, Sarmini langsung berteriak kepada SO.
Sebab, lantai dua rumah itu dihuni oleh SO.
"'Hei SO, kamu ngapain di atas, itu kok nyala api? Kok bakar rumah?'
Baca juga: 5 Saksi Kasus Kebakaran Bukit Teletubbies Bromo Penuhi Wajib Lapor di Polres Probolinggo
Dia jawab, 'Enggak apa-apa, Mak'," kata Sarmini.
Menurut Sarmini, saat itu L juga menegur pamannya.
"Cucu saya udah duluan menegur omnya, kok bakar rumah gitu.
SO bilang, 'Udah, bukan urusan lu, sana pergi'," tutur Sarmini menirukan ucapan SO.
Saat itu, api pun makin membesar.
Sarmini hanya terdiam, tak bisa berbuat apa-apa.
Baca juga: Polisi Cari Penyebab Kebakaran Kios Mebel di Wajak Malang, Barang dalam Gudang Ludes Terbakar
Sementara itu, warga di luar rumah Sarmini mulai berteriak.
"Di luar udah pada teriak 'kebakaran'. Saya masih diam di situ. Saya coba pasrah," papar dia.
SO kemudian turun ke lantai bawah. Sarmini yang melihat SO langsung meminta kunci motor dari tangan anaknya itu.
"Saya tanya dia mau ke mana, dia bilang hanya ke belakang. Saya minta kunci motor, dia kasih," ungkap Sarmini.