Toilet Rp200 juta dengan spesifikasi satu WC duduk dan tiga urinoir ini dinilai lebih layak dari toilet yang sudah ada di SMPN 9 Kota Bogor.
"Kata saya teh (pas pertama lihat anggaran) kalau harga segini saya bisa bikin 10 kamar mandi.
Tapi begitu dilihat (pembangunannya), oh pakai bata, dicor, besinya juga besar-besar. Padahal buat tiga lantai juga bisa.
Gitu kira-kira, saya enggak ngada-ngada," kata kepala SMPN 9 Kota Bogor, Hidayat, saat dijumpai TribunnewsBogor.com.
Baca juga: Daftar Barang yang Diminta Kepsek SMP di Ponorogo, Tiap Siswa Kena Rp 1,7 Juta, Wali: Tidak Penting
Sebelumnya kejadian siswa SMPN 1 Ponorogo dimintai biaya sebesar Rp1,7 juta demi membantu beli barang-barang yang diminta sekolah, menuai sorotan.
Tentu saja wali murid ada yang keberatan, bahkan beberapa di antara mereka menganggap iuran tersebut tidak penting.
Seorang perwakilan wali murid dari SMP N 1 Ponorogo mengatakan bahwa peremajaan mobil tidak tepat sasaran.
Secara pribadi, orang tua wali murid tersebut tidak mempersoalkan anggaran yang diminta untuk pembelian komputer.
Ia menilai, pengadaan barang tersebut bisa digunakan untuk seluruh pihak sekolah, termasuk siswa.
"Memang benar surat itu. Dan kalau saya pribadi ada point peremajaan mobil sebenarnya tidak terlalu urgent," ujar salah satu wali murid SMPN 1 Ponorogo berinisial PR, Jumat (29/9/2023), kepada Tribun Jatim.
"Kalau mobil kan tidak mungkin bisa dipakai semua. Jadi saya merasa keberatan diperemajaan mobil. Komputer okelah bisa dipakai semua murid bisa," terangnya.
Apalagi, kata dia, mobil yang diminta adalah mobil merk Toyota jenis Inova.
Pun dia mempertanyakan apakah benar-benar akan digunakan untuk sekolah atau lainnya.
"Kalau nanti dipakai apa, saya pribadi tidak tahu. 200 murid, mobil satu apa bisa dipakai?
Kebijakan tidak ada yang populis. Kalau Inova tidak populis. Apa harus Inova?" tanyanya.