Militer Israel melancarkan serangan terhadap target di Gaza sebagai respons atas lebih dari 2.000 roket yang membuat sirene serangan udara berbunyi terus-menerus hingga ke utara, sejauh Tel Aviv dan Yerusalem.
Israel mengatakan pasukannya terlibat dalam baku tembak dengan militan Hamas yang menyusup ke Israel di setidaknya tujuh lokasi.
Para tentara tersebut menyusup melintasi pagar pemisah dan bahkan masuk ke Israel melalui udara dengan menggunakan paralayang, kata militer.
Hamas mengatakan serangan itu didorong oleh peningkatan gempuran Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem, dan terhadap warga Palestina di penjara-penjara Israel.
Pemimpin bayangan sayap militer Hamas, Mohammed Deif, mengumumkan dimulainya apa yang disebutnya sebagai “Operasi Badai Al-Aqsa.”
“Cukup sudah,” katanya dalam pesan yang direkam, sambil meminta warga Palestina dari Yerusalem timur hingga Israel utara untuk bergabung dalam perjuangan. “Hari ini rakyat kembali melakukan revolusi.”
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memperingatkan bahwa Hamas telah melakukan “kesalahan besar” dan berjanji bahwa “negara Israelakan memenangkan perang ini.”
Sementara itu, warga Gaza segera bergegas membeli perbekalan untuk mengantisipasi konflik yang akan terjadi di hari-hari mendatang.
Beberapa orang memilih mengungsi dari rumah mereka, menuju tempat perlindungan.
Utusan perdamaian Timur Tengah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Tor Wennesland mengutuk serangan terhadap Israel itu, dan memperingatkan dalam sebuah pernyataan: "Ini adalah jurang yang berbahaya, dan saya mengimbau semua orang untuk mundur dari jurang tersebut."
Insiden tersebut juga menuai kritik dari Washington dan negara-negara Barat lainnya.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyerukan “penghentian segera kekerasan antara Israel dan Palestina," kantor berita negara melaporkan.
Sementara kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran mengatakan operasi tersebut merupakan “tanggapan yang menentukan terhadap pendudukan Israel yang terus berlanjut dan merupakan pesan kepada mereka yang mengupayakan normalisasi dengan Israel.”
Seorang penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengucapkan selamat kepada Hamas atas serangan tersebut.
Sumber: Reuters/VOA/AFP
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com