Berita Banyuwangi

Program Bedah Rumah di Banyuwangi, Ada 28 Rumah Tak Layak Huni Mulai Dibangun

Penulis: Aflahul Abidin
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembangunan rumah warga yang tak layak huni di Kabupaten Banyuwangi.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Puluhan Rumah Tak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Banyuwangi mulai dibangun.

Rumah-rumah yang menjadi sasaran pembangunan adalah milik warga kurang mampu yang tersebar di beberapa kecamatan.

Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP) Kabupaten Banyuwangi Edi Purnomo menjelaskan, rumah yang dibangun sebanyak 28 unit.

Sebanyak lima unit rumah telah rampung dibangun bersamaan dengan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang digelar di Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah. Sementara 23 rumah lainnya tengah dalam pembangunan.

"Untuk 23 rumah tidak layak huni lainnya saat ini masih dalam proses konstruksi tahap pertama," kata Edi, Kamis (12/10/2023).

Baca juga: Napak Tilas Tempat Keramat di Banyuwangi, Luna Maya Temukan Hal Mengejutkan: Laris Manis Kenceng

Ada beberapa jenis pengerjaan pembangunan rumah tidak layak huni itu. Mulai dari perbaikan struktur bangunan, peningkatan kualitas sanitasi, hingga peningkatan infrastruktur air bersih.

"Beberapa rumah juga dibangun ulang dari awal agar memenuhi standar kelayakan hunian," sambung Edi.

Ia mengatakan, pembangunan rumah-rumah warga diharapkan bukan sekadar perbaikan fisik bangunan. Tapi juga penyediaan fasilitas yang menunjang peningkatan kualitas hidup penghuninya.

Dengan demikian, para penghuni rumah bisa hidup dengan aman, nyaman, dan layak. Sehingga kualitas hidup mereka bisa meningkat serta lebih produktif.

Baca juga: Kawan Gibran Banyuwangi Galang Tanda Tangan, Dukung Gibran Rakabuming Raka Jadi Cawapres

"Melalui program bedah rumah ini, kami berharap masyarakat bisa merasakan tempat tinggal yang lebih layak untuk ditempati," sambung dia.

Di sisi lain, pembangunan rumah tak layak huni tersebut juga disebut turut menciptakan lapangan kerja lokal. Soalnya pembangunan melibatkan pekerja konstruksi dan pihak-pihak lainnya.

"Ini juga turut memberi dampak positif pada perekonomian daerah," tutur Edi.

Berita Terkini