Wanita Tewas Usai Karaoke Sama Pacar

UPDATE Kasus Anak Anggota DPR Aniaya Pacar Usai Karaoke di Surabaya, Dipicu Orang Ketiga?

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kuasa hukum keluarga Dini, Dimas Yemahura Alfarauq mengatakan update penyelidikan kasus dugaan penganiayaan berujung kematian yang dilakukan Gregorius Ronald Tannur (31) alias GRT, anak anggota DPR RI, pada pacarnya, Dini Sera Afrianti (29) ibu satu anak asal Sukabumi, Jabar, Senin (16/10/2023). 

"Iya. Sempat cuma bukan 5 bulan, tapi 3 bulan belakangan. Iya (dini terbuka kepada keluarga, bahwa sedang menjalin hubungan dengan tersangka)," katanya. 

Dengan terjalinnya hubungan tersebut, menurutnya mustahil jika pihak orangtua tersangka tidak mengetahui keberadaan sosok Dini sebagai pasangan yang berpacaran dengan anaknya. 

"Berarti ada ketidakterbukaan dari tersangka ke keluarga. Padahal foto di medsos (media sosial) ada. Dan di TikTok," pungkasnya.

Baca juga: Ayah Dinonaktifkan DPR RI Akibat GRT, Edward Tannur Geleng Kepala Tahu Kelakuan Anak: Saya Kaget

Diberitakan sebelumnya, ayah GRT, Edward Tannur, anggota DPR Fraksi PKB, mengaku tidak mengetahui sosok Dini, korban tewas yang santer disebut-sebut sebagai kekasih dari sang anak. 

"Selama ini enggak pernah cerita. Jadi saya. Memang sering pergi tapi kan kita enggak mungkin anak muda kita awasi dia terus, marah dia," ujar Edward Tannur kepada awak media di sebuah balai pertemuan kawasan Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, pada Selasa (10/10/2023) sore.

Selama ini, perihal urusan asmara gejolak muda yang sedang dialami sang anak, ia tak terlalu banyak memberi larangan yang mengekang.

Sebagai orangtua, Edward Tannur mengaku memberikan 'wejangan' kepada GRT, yakni soal urusan asmara untuk pendamping hidup, merupakan hak prerogatif pribadi dari si anak. 

Yang terpenting bibit, bebet, dan bobotnya harus dijadikan pertimbangan untuk memilih pendamping hidup.

Namun, untuk sosok Dini, Edward Tannur mengaku, sang anak tak pernah mengenalkan sosok tersebut kepada dirinya dan sang istri. 

"Jadi saya bilang; kalau kamu memang merasa sudah dewasa, ya carilah pendamping hidupmu. Saya selalu nasihati itu. Saya enggak mau paksa anak-anak," ungkapnya. 

Mengenai kegiatan sang anak selama di Surabaya, Edward Tannur mengungkapkan, sang anak kerap membantu ibunya jikalau hendak bepergian ke suatu tempat. 

Soal pekerjaan, sang anak diketahui gemar melakukan aktivitas bisnis secara digital yakni jual beli saham atau sejenisnya. 

"Ronald aktivitasnya seperti kadang membantu mamanya ke mana-mana. Atau dia ada juga permainan saham. Jual beli saham. Ya seperti itu," terangnya. 

Termasuk mengenai kebiasaan menenggak minuman keras (miras), jika dikaitkan dengan kronologi kejadian nahas tersebut, bahwa tersangka GRT sempat menenggak miras di salah satu tempat hiburan malam, Edward Tannur mengaku, tak menampik jika anaknya memang terkadang menenggak miras karena diajak beberapa temannya. 

Namun, ia selalu berusaha memberikan nasihat kepada sang anak atas kebiasaan tersebut. Yakni, untuk jangan terlalu sering menenggak miras. Dan jangan sampai terlalu mabuk hingga kelewatan melakukan perbuatan melanggar hukum. 

Halaman
1234

Berita Terkini