Danu yang telah menganggap Ida adalah ibu kandungnya pun tampak pilu saat mendengar kabar pembunuhan Tuti dan Amalia.
Namun kala kasus tersebut heboh dua tahun lalu, Danu jadi salah satu sosok yang dicurigai publik.
Betapa tidak, Danu sempat kepergok masuk ke TKP satu hari setelah Tuti dan Amalia dihabisi nyawanya.
Ternyata di hari itu, Danu sempat bercerita perihal alasannya masuk ke TKP yang jelas-jelas dilarang dimasuki orang lain.
Diakui Danu dalam tayangan TVOne News dua tahun lalu, Danu mengaku kedatangannya ke TKP karena disuruh oleh anak korban, Yoris.
Baca juga: Bertahun-tahun Kasus Subang Jadi Misteri, Kini Ada Pemuda Serahkan Diri ke Polisi, Dulu Bereskan TKP
"Itu tanggal 19 (Agustus 2021) disuruh oleh pihak keluarga termasuk Aa Yoris katanya tolong jagain rumah, jangan sampai ada yang masuk atau barang TKP yang hilang," akui Danu.
Kala masuk ke TKP, Danu pun dibawa oleh seorang pria yang belakangan diketahui merupakan anggota banpol.
"Danu masuk dibuka kuncinya sama polisi itu juga. Yang masuk di depan kamar mandi, dia nyuruhnya nyiruk air di bak," pungkas Danu.
Diceritakan Danu, ia sempat menguras bak mandi rumah korban karena disuruh oleh oknum banpol tersebut.
Saat itulah Danu menemukan gunting dan cutter yang diduga jadi senjata pelaku membunuh korban.
"Kondisi kamar mandi airnya keruh, cokelat gitu, agak bau juga bau anyir. Pas Danu naik ke dalam bak, sampai ngeruk air juga kan ada bata," ungkap Danu.
"Pas selesai mulai agak surut, di situ mulai keinjek itu gunting, yang keraba (tangan) cutter," sambungnya.
Klarifikasi Pihak Kepolisian
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengurai fakta soal isu pihak kepolisian telah menetapkan tersangka dalam kasus Subang.
Dikutip dari Tribun Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo menyebut pihaknya belum menangkap seorang tersangka pun.