Karena mimpi tersebut, dr Hastry akhirnya mengautopsi ulang jenazah Tuti dan Amalia.
Perlu diketahui, dr Hastry baru melakukan autopsi pada jenazah Tuti dan Amalia pada tanggal 2 Oktober 2021 atau dua bulan setelah kejadian.
"Jadi kenapa panjenengan datang, ternyata karena itu juga (mimpi didatangi korban)?" tanya Denny Darko lagi.
"Iya," akui dr Hastry.
Kini, mengetahui polisi telah menetapkan lima tersangka, dr Hastry lega.
Menurutnya kasus pembunuhan keji tersebut bakal terungkap keseluruhannya.
"Bismillah ..Done," ujar dr Hastry.
SOSOK dr Hastry
Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti lahir pada 23 Agustus 1970.
Kini, ia menjabat sebagai kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Prof. Awaloeddin Djamin Semarang.
Adapun sebelumnya, pada 2019, Hastry pernah menjabat sebagai kepala Instalansi Forensik RS Bhayangkara Tk.I R. Said Sukanto.
Hastry, lulusan SEPA Polri 1998 berpengalaman dalam bidang Kedokteran Kepolisian (Dokpol).
Ia merupakan Polwan pertama di Asia yang bergelar Doktor Forensik.
- Pendidikan Kepolisian
SEPA ANGKATAN V (1998)