Tetapi beberapa waktu lalu, ia bahkan juga sempat mengamen.
Muhammad mengamen setelah berjualan roti dan rela pulang ke rumah hingga larut malam.
"Tapi kata Umi enggak usah ngamen lah, sedapetnya aja enggak apa-apa," ungkapnya bercerita.
Bagi Muhammad, sekadar bisa membantu dan meringankan beban ibunda itu sudah cukup membahagiakan.
Muhammad ternyata punya maksud mulia dalam membantu sang Ibu untuk menjalani kerasnya kehidupan.
Selain sekadar meringankan beban ibunya, Muhammad juga ingin menjadi seorang hafiz Quran serta mengajak ibunya pergi umrah dan haji.
Dengan ketulusannya tersebut, ia berharap urusannya bisa lebih dimudahkan oleh Allah agar bisa mencapai cita-citanya.
Roti yang dijual Muhammad sendiri ada beragam jenisnya, harganya mulai Rp3 ribu hingga Rp5 ribuan.
Tak jarang, dagangannya tak habis dijual dan ia harus membawa sisa dagangan kembali ke rumah.
Namun hal ini tidak membuat Muhammad patah semangat.
Pernah suatu ketika, saat ia sedang berjualan di kawasan Jalan Sudirman, seorang konten kreator datang menghampirinya.
Ia membuat konten media sosial yang merekam kegiatannya.
Sontak hal ini membuat Muhammad langsung menjadi viral di sosial media TikTok, hingga seluruh teman-teman di sekolahnya pun tahu.
"Awalnya tahunya saya ngamen doang si waktu itu. Nah, yang tahu saya jualan, cuma beberapa anak aja."
"Tapi semenjak ada video itu, jadi thau semua," kata Muhammad bercerita pada Tribun Jakarta.