Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Para anggota tim gabungan, dari BPBD Kabupaten Madiun, TNI dan Polri, bersama relawan, terus memanggil nama Meslan (63) sambil menyisir seluruh penjuru Hutan KRPH Mruwak, Kecamatan Dagangan, Rabu (25/10/2023).
Beberapa jam kemudian, salah satu personil berteriak kepada rekan rekannya lantaran menemukan jasad kakek atau korban, sudah terbujur kaku berwarna hitam, serta mengeluarkan bau busuk.
Jenazah kemudian langsung dievakuasi ke rumah duka.
Setibanya di lokasi, tim Inafis Polres Madiun langsung melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Madiun Kukuh Yoso Kuncoro mengatakan, penemuan kakek sekaligus warga desa setempat tersebut ditemukan 2 kilometer dari titik awal.
Baca juga: Nasib Pilu Gadis di Madiun Dilecehkan Ayah Kandung, Paman dan Kakek Secara Bergiliran saat Tidur
"Kalau dari rumah korban, jaraknya 3 sampai 5 kilometer. Selain mengeluarkan bau busuk, jenazah tidak pakai baju," ujarnya.
Menurutnya, pencarian sendiri melibatkan 35 personil. Mereka dibagi menjadi 3 regu, untuk menyusuri 3 titik.
Di tempat yang sama, Kapolsek Dagangan AKP Jumarni mengungkapkan, Meslan pergi dari rumah pamit kepada keluarga mencari kayu bakar, Senin (23/10/2023) pukul 09.00 WIB.
"Ditunggu sampai sore belum pulang. Kemudian habis Isya, keluarga dan warga masuk ke hutan mencari korban, hasilnya nihil. Keluarga akhirnya melapor ke polsek," tuturnya.
"Selasa (24/10/2023), kami melakukan pencarian dibantu BPBD dan relawan juga belum ditemukan. Korban ditemukan tidak masuk sampai ke hutan belantara, pada hari ketiga pencarian," sambungnya.
Baca juga: Embung Grape di Kabupaten Madiun 6 Tahun Tak Kunjung Berfungsi, Petani Masih Andalkan Air Sungai
Dirinya menambahkan, dari Tim Inafis Polres Madiun menyatakan bahwa setelah diidentifikasi, menyimpulkan tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan.
"Penyebab meninggalnya jenazah diakibatkan oleh karena dehidrasi," tandasnya.