Berita Madiun
Embung Grape di Kabupaten Madiun 6 Tahun Tak Kunjung Berfungsi, Petani Masih Andalkan Air Sungai
Para petani masih belum merasakan manfaat dari keberadaan Embung Grape, yang berada di Desa Bolo, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Para petani masih belum merasakan manfaat dari keberadaan Embung Grape, yang berada di Desa Bolo, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.
Mau tidak mau, mereka kembali mengandalkan air dari Sungai Catur, guna memenuhi kebutuhan pengairan tanaman sehari hari.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Madiun Suharno mengatakan, sejak dibangun pada 2017, embung yang dapat menampung volume air sampai 1000 meter kubik tersebut, tidak berfungsi sebagaimana semestinya. Artinya, sudah mangkrak selama 6 tahun.
"Embung ini menjadi harapan besar petani, menambah debit air yang ada di Sungai Catur. Serta digunakan petani dari 3 kecamatan. Yakni Kecamatan Dagangan, Kecamatan Geger, dan Kecamatan Wungu," ujar Suharno, Selasa (17/10/2023).
Menurutnya, pembangunan pada 2017 sudah menelan anggaran sebesar Rp 6,2 Miliar. Serta ditambah dari DAS Bengawan Solo sebanyak Rp 12 Miliar.
Baca juga: Ganasnya Kemarau Panjang di Magetan, 10 Waduk Alami Kekeringan Total, Warga Diimbau Hemat Air
"Progresnya sudah matang. Namun tidak ada tindak lanjut yang signifikan. Kami berharap status embung segera dikelola," tuturnya.
"Pengelolaannya diserahkan kepada Kabupaten Madiun, dalam hal ini bidang pengairan, lalu kerja sama dengan KTNA atau Himpunan Petani Pemakai Air," sambungnya.
Sambil mencari solusi terbaik, lanjut Suharno, para petani juga menyampaikan kepada pihak terkait, melakukan pengerukan kembali lantaran sedimen sudah memenuhi embung.
"Awalnya pada waktu itu ada peremsian Waduk Brubus oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Krimanto, yang kemudian meminta tambahan waduk. Setelah itu, kami tunjukkan tempatnya di Kresek," bebernya.
"Ketika mau dibangun waduk, dan izinnya sudah lengkap, ternyata kondisi tanah tidak mampu buat mendirikan bangunan, karena teksturnya berbeda. Sehingga kami desak untuk diganti dengan embung ini," pungkasnya.
Tabiat Orang Tua Pembuang Bayi di Madiun, Balik ke TKP Bawakan Susu, Sempat Berikan Nama Khusus |
![]() |
---|
Komitmen Beri Pelayanan Hukum, Kajati Jatim Resmikan Gedung Baru Kejari Madiun |
![]() |
---|
Profesi TKI Dinilai Menjanjikan, 5.253 Warga Kabupaten Madiun Pilih Mengadu Nasib di 31 Negara |
![]() |
---|
Cuaca Ekstrem Melanda Madiun, 6 Rumah di Kecamatan Jiwan Terdampak Bencana Hidrometeorologi |
![]() |
---|
Hujan Deras Semalaman, Puluhan Rumah di Madiun Diterjang Banjir, Aktivitas Warga Terhenti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.