Peristiwa ini pun dibenarkan oleh Kepala SMKN 1 Tanjungpinang, Delisbeth.
Ia mengatakan, peristiwa tersebut berawal dari adanya suara gedoran pintu yang cukup kuat.
Suara tersebut terdengar oleh guru berinisial ST yang sedang mengajar siswa kelas X.
Merasa terganggu dengan adanya suara tersebut, ST berinisiatif mendatangi murid kelas XI berinisial R.
Adu mulut di antara keduanya pun tidak terhindarkan sehingga menarik perhatian murid dan guru lainnya.
"Anak-anak di dalam kelas kaget. Lalu, guru keluar dan bertanya kepada siswa yang menggedor," ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (18/10/2023), dikutip dari Tribun Batam.
Menurut Delisbeth, peristiwa ini hanya sebatas salah paham yang membuat ST terpancing emosi.
"Salah paham, ada sebabnya kenapa guru agak meninggi suaranya, beliau terganggu dengan siswa yang berada di luar," jelas Delisbeth.
Mengenai adanya dugaan guru menampar murid, Delisbeth mengaku belum mengetahui pasti.
Hal itu karena ada pengakuan berbeda antara kedua belah pihak.
Dijelaskan Delisbeth menurut pengakuan guru tersebut tidak melakukan hal tersebut.
Sementara siswa mengaku ditampar oleh guru tersebut, namun berdasarkan saksi mata guru tersebut hanya memegang siswa itu.
"Versinya beda-beda, guru bilang enggak. Siswanya bilang iya. Tapi saksi lain, bilang hanya dipegang saja," kata Delisbeth.
Setelah kejadian tersebut, Delisbeth pun mengadakan mediasi antara guru dan murid.
Kendati begitu, akibat kejadian ini, keduanya pun akhirnya sepakat berdamai secara kekeluargaan.