Lika-liku Anak Sekolah Menengah Ciptakan Solusi IoT Canggih di Samsung Innovation Campus Batch 4

Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Eaterstelar, pemenang pertama Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 4 2022/2023, berfoto bersama Simon Lee, dan perwakilan Kemenag dan KemendikbudRistek, 2023.

Laporan wartawan TribunJatim.com, Januar

 

TRIBUNJATIM.COM - Program pendidikan Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 4 2022/2023 tiba di babak kulminasi.

Sebanyak lima tim dari berbagai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA) dari berbagai daerah di Indonesia berhasil masuk ke babak final.

Dari lima tim yang masuk ke babak final, tiga di antaranya terpilih menjadi pemenang dalam program SIC tahun ini.

Pemenang pertama adalah Tim Eaterstelar dari SMKN 7 Semarang dengan solusi Smart PLTS, yaitu sistem yang dapat memonitor dan men-switch sumber arus rumah dari PLTS dan PLN.

Pemenang kedua adalah tim NEXUS4G dari MAN 4 Pekanbaru dengan solusi Nextoilet for Safety Bath yaitu smart bathroom yang aman untuk lansia.

Adapun pemenang ketiga adalah tim Massive 5 dari SMK Negeri 1 Cimahi dengan solusi Smart Sort Trash, tempat sampah pintar yang dapat memilah sampah sesuai dengan jenisnya.

Sementara untuk kategori People Choice Award, jatuh kepada Tim Anggrek dari SMKN 1 Geger Madiun, dengan solusi pendeteksi suhu dan kelembaban ruangan.

Untuk sampai ke babak final, ternyata cukup banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para finalis. Mulai dari kesulitan membagi waktu, kurang tidur, peralatan yang terbatas atau tidak berfungsi dengan baik, perbedaan pendapat yang menimbulkan perdebatan, kelelahan, sampai ada yang ditipu oleh pedagang di marketplace saat membeli peralatan.

Baca juga: Perwakilan Kemenkeu Jatim Gelar Konferensi Pers di Bojonegoro, Begini Tanggapan Pj Bupati Adriyanto

Akan tetapi, berbagai tantangan yang timbul tidak membuat anak-anak muda itu menyerah begitu saja.

Para finalis berhasil membagi waktu sebaik mungkin, terutama pada tim yang anggotanya berasal dari kelas yang berbeda.

Ada juga tim yang diberikan dispensasi dari sekolah untuk fokus pada kegiatan SIC.

Komunikasi yang terbuka dan mau mendengarkan satu sama lain membuat peserta juga bisa mengatasi kendala perbedaan pendapat dan perdebatan.

Pada fase design thinking dan mentoring, para peserta bisa mengatasi tantangan dalam memahami IoT dan berhasil mengembangkan produk yang inovatif.

Baca juga: Inovator Muda Pemenang Samsung Solve for Tomorrow Sukses Lahirkan Ide Brilian untuk Indonesia

Halaman
123

Berita Terkini