TRIBUNJATIM.COM - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang kini kembali jadi sorotan.
Lima orang ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan yang merenggut nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Salah satu tersangka ialah Yosef, suami sekaligus ayah korban.
Kini di kasus pembunuhan tersebut blunder dengan munculnya bahasan tentang yayasan.
Di tengah bergulirnya penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini, mantan bendahara Yayasan Bina Prestasi Nasional, Dedi minta Yoris dan Yosef jujur.
Baca juga: Mimin Rela Jual Perhiasan Demi Yayasan Tapi Justru Tuti Berkuasa, Yosef Selalu Ungkit Tiap Cekcok
Untuk diketahui, kasus yang menewaskan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ini telah menemukan lima tersangka setelah dua tahun.
Isu ini kembali mencuat setelah salah satu tersangka, Muhammad Ramdanu alias Danu menyerahkan diri ke Polda Jabar.
Kini salah satu yang menjadi sorotan penyidik adalah adanya dugaan motif perebutan yayasan milik salah satu tersangka lainnya, Yosep Hidayah, suami sekaligus ayah korban.
Mengenai dugaan yayasan ini, Dedi menyinggung bahwa anak Yosep, Yoris pernah marah kepadanya karena membongkar soal aliran dana yayasan.
Hal ini terjadi ketika kasus ini pertama kali terungkap.
Kala itu, Dedi membicarakan mengenai aliran dana yayasan ini bersama salah satu YouTuber lokal.
Baca juga: Yosef Eksekutor? Yoris Soroti Kejanggalan Sikap Ayahnya 2 Hari setelah Tuti & Amalia Ditemukan Tewas
Baca juga: Mbak Rara Masuk TKP Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Subang, Bakar Dupa, Pengacara Yosef: Tidak Boleh
Kemudian, kata Dedi, hal itu mendapatkan respon yang tidak baik dari Yoris.
"Dulu ada youtuber ke saya bahas yayasan, ada yang marah ke saya," kata Dedi dikutip dari Youtube Heri Susanto, Minggu (29/10/2023).
Tetapi, menurut Dedi, sosok yang marah kepadanya itu tidak secara langsung menyampaikan hal itu kepadanya.
"Jadi bukan langsung aja ke saya marahinnya, melalui orangtuanya," jelas Dedi.
Dedi pun membongkar bahwa sosok yang marah kepadanya itu adalah Yoris.
"Yang marah Yoris (melalui) ke bapaknya.
Kata Pak Yosef, ‘Si Aa marah gara-gara yayasan dibongkar, jadi disatu-satuin sama kasus’," tuturnya.
"Ini waktu pertama saya bongkar yayasan," lanjutnya.
Baca juga: Yosef Teriak Minta Maaf setelah Bunuh Tuti dan Amalia, Badannya Panas, Kini Santai setelah Ditangkap
Meski demikian, Dedi tidak pernah mendapati Yoris menghubunginya secara langsung menyampaikan hal tersebut.
"Ke saya gak ada, tahunya dari pak Yosef ‘marah-marah’ katanya," ujarnya.
Ia pun berharap bahwa semua pihak dalam kasus Subang ini bisa memberikan kesaksian yang jujur agar kasus segera terungkap terang benderang.
"Setelah bapaknya masuk, dia tahu (motifnya) yayasan. Jadi harus pada jujur semua lah, kasihan almarhum," pungkas Dedi.
Profil Yayasan
Yayasan Bina Prestasi Nasional berlokasi Jalan Raya Serangpanjang, KM 24,3 Subang-Purwakarta, Kabupaten Subang.
Yayasan ini menaungi dua tingkat sekolah yaitu SMP dan SMK.
Selain itu, Yayasan Bina Prestasi Nasional juga telah terakreditasi Ban-PT dan kompetensi keahlian RPL-TKR.
Baca juga: Yoris Santai Datangi TKP Pembunuhan Subang, Beri Pesan Menohok ke Yosef, Taubat Yah, Jangan Drama
"Takhta" Yayasan
Yoris sempat menjadi ketua yayasan sebelum dicopot oleh Yosep pasca-kasus Subang.
Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu juga termasuk dalam pengurus yayasan.
Tuti menjabat sebagai bendahara, sementara Amalia menjadi sekretaris.
Sementara Yosep Hidayah, dia tak ikut mengelola yayasan.
Konflik yayasan menguat terutama karena tersangka lain, Mimin Mintarsih sebelumnya juga menjadi bendahara yayasan.
Namun Mimin kemudian digantikan Tuti.
Belakangan, Yoris mengatakan bahwa Yosep meminta Danu untuk menjadi bendahara di yayasan setelah ia dinonaktifkan.
Setelah itu, menurut Yoris, Yosep menarik uang yayasan sebanyak dua kali bersama kepala sekolah dan bendahara sekolah.
Baca juga: Yoris Tertawa Dengar Mimin Tak Kenal Danu Kasus Subang, Bongkar Kebohongan Istri Muda Yosef: Drama
Baca juga: Ada yang Dilakukan Amalia-Tuti di Luar Rumah Malam Sebelum Tewas, Yoris Dicurigai Tutupi Sikap Yosef
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar turut menyelidiki aliran dana bantuan operasional sekolah (BOS) pada Yayasan Bina Prestasi Nasional milik tersangka Yosep Hidayah.
Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan mengatakan, pencairan dana BOS tersebut didalami untuk mengetahui ke mana dana itu mengalir.
"Setelah kejadian itu mungkin ada beberapa pencairan dana BOS. Ini sedang kami selidiki arahnya ke mana," ujar Surawan di Mapolda Jabar, Jumat (27/10/2023).
Saat ini, kata dia, sejumlah pengurus yayasan sudah diperiksa. Polisi juga memblokir empat rekening milik Yayasan Bina Prestasi Nasional.
"Berdasarkan temuan-temuan kami di TKP dan tempat keluarga, ada beberapa data siswa yang fiktif."
"Kami juga melakukan blokir beberapa rekening yang digunakan untuk menerima dana BOS dan BPMU," ucapnya.
Pihaknya pun bakal berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar dan Kabupaten Subang untuk menghentikan bantuan dana BOS dan BPMU.
Dari pemeriksaan terhadap yayasan tersebut, kata Surawan, penyidik kemudian mendalami motif pelaku menghabisi nyawa Tuti dan Amalia.
"Kami dalami motif khususnya terkait pengelolaan keuangan yayasan," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com
Berita Viral dan Berita Seleb lainnya