Perang Hamas Lawan Israel

Pemerintah Ceritakan Sulitnya Mengevakuasi WNI dari Jalur Gaza Palestina, Bukan Cuma Indonesia

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi ceritakan sulitnya pemerintah evakuasi WNI dari Jalur Gaza, Palestina di tengah serangan Israel

TRIBUNJATIM.COM - Pemerintah Indonesia menceritakan sulitnya evakuasi yang dilakukan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di jalur Gaza, Palestina.

Proses evakuasi itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi

Retno menyebut ada sejumlah hambatan saat proses evakuasi.

Hilangnya komunikasi sampai serangan yang terjadi membuat WNI terpaksa harus kembali ke rumah masing-masing.

Dalam upaya mengamankan empat WNI yang dievakuasi pada Jumat (3/11/2023) dini hari, misalnya, evakuasi berhasil pada upaya ketiga setelah gagal pada tanggal 1 dan 2 November 2023.

Baca juga: Sindir Pihak Netral Soal Perang Palestina Vs Israel, Iqbaal Ramadhan Mendadak Berapi-Api: Penjajahan

Pada tanggal 1 November, empat WNI yang berusaha menuju ke Rafah, sebagai satu-satunya pintu keluar dari Palestina menuju Mesir, harus kembali ke Gaza Utara karena terjadi serangan di sepanjang jalan.

Begitu pula pada tanggal 2 November 2023, evakuasi kembali tertahan karena situasi tak memungkinkan.

Adapun tim dari KBRI Kairo telah berada di Rafah untuk melakukan penjemputan pada 1 November 2023.

"Perjalanan evakuasi empat WNI dan satu istri WNI ini bukanhal yang mudah, sekali lagi bukan hal yang mudah. Untuk ketiga kalinya, di tanggal 2 November siang hari, evakuasi dicoba kembali, dan alhamdulillah berhasil," ucap Retno di Ruang Palapa, Kemenlu, Jumat (3/11/2023).

Retno menyampaikan, saluran komunikasi yang timbul tenggelam semakin mempersulit proses evakuasi.

Sambungan komunikasi itu kadang dapat digunakan dan kadang tidak dapat digunakan dalam banyak waktu.

Saat terjadi hilang kontak dengan keempat WNI tersebut, pihaknya mencoba meminta bantuan kepada relasi di Gaza untuk mengontak WNI tersebut guna memastikan mereka dalam kondisi baik atau sebaliknya.

Hal ini mengingat komunikasi dari luar Gaza tidak dapat dilakukan.

"Dan saya bahkan sempat melakukan pengecekan ke beberapa negara apakah mereka mengalami hambatan serupa, dan mereka menyampaikan, mereka menghadapi hambatan serupa," ucap Retno.

Beruntung, keempat WNI tersebut berhasil keluar dari Gaza dan dijemput oleh tim KBRI Kairo.

Halaman
1234

Berita Terkini