17 Tahun Keliling Jualan Kopi, Mbah Heri Nangis Ungkap Penghasilannya Tak Lebih dari Rp20 Ribu

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbah Heri 17 tahun keliling jualan kopi, pilu penghasilan tak lebih dari Rp20 ribu

Mbah Heri bercerita, ia sudah menjadi pedagang kopi keliling sejak tahun 2006 silam.

Artinya, sudah sekitar 17 tahun lamanya, ia mencari uang dengan berjualan kopi di jalanan.

Walau begitu, penghasilan Mbah Heri juga pas-pasan.

Rasa-rasanya, sekadar bisa membeli beras satu atau dua liter saja sudah begitu disyukuri bagi Mbah Heri.

Kata Mbah Heri, dulu ia bisa menghabiskan dua termos air dalam untuk berdagang kopi.

Namun tidak dengan sekarang, dirasakan Heri, dagangannya semakin hari semakin sepi sejak era pandemi Covid-19 sampai sekarang.

"Sekarang, satu termos aja enggak habis-habis," ungkapnya.

Baca juga: Kisah Bocah Demi Berangkatkan Ibu Umrah Rela Jualan Roti Pulang dari Sekolah & Ngamen: Enggak Tega

Ia bercerita, meski sudah bertahun-tahun jualan kopi, pendapatannya tidak seberapa.

Biasanya ia bisa mendapat uang paling banyak sekitar Rp60 ribu dalam sehari.

Itu pun belum dipotong modal untuk berbelanja kopi kembali.

Bersihnya, kata Heri, biasanya hanya bisa membawa pulang uang senilai Rp20 ribu saja dari hasil menjajakan kopi sampai larut malam.

"Ya bawa pulang paling Rp20 ribu, kan dibelanjain lagi," ungkapnya.

Walau fisiknya tak lagi muda, semangat Mbah Heri mencari nafkah tak pernah surut.

Mbah Heri mengaku, ia biasa pulang ke rumah sekitar jam 12 malam.

Kalau sore hari, ia biasanya berjualan di kawasan Pasar Anyar.

Halaman
1234

Berita Terkini