Oleh sebab itu, Ade menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya.
“Kepada para guru, para alim, para ulama, seluruh warga masyarakat, khususnya warga masyarakat Kabupaten Tasikmalaya,”
“Dan kepada para sahabat, kerabat, rekan, saudara-saudara sekalian, yang memberikan saran, teguran, dan kritik kepada saya, saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya,” ucap Ade menunjukkan permintaan maafnya.
Nasib pengungsi Gaza
Nasib para pengungsi di Gaza, Palestina yang tinggal di penampungan.
Kondisinya menderita dan tinggal di penampungan yang penuh sesak.
Tak hanya itu, mereka juga mulai terserang penyakit.
Diketahui di pengungsian, para pengungsi hampir mustahil bisa mendapatkan makanan.
Bahkan untuk akses air bersih juga tak bisa akibat pengeboman massal yang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Baca juga: Pemuda Palestina Kuliah di Indonesia Kenang Gaza 2 Bulan sebelum Dibom Israel, Masih Damai & Indah
Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Richard Peeperkorn mengaku prihatin dengan penyebaran penyakit di antara para pengungsi.
Apalagi, musim dingin sebentar lagi tiba.
"Tercatat lebih dari 70.000 infeksi saluran pernapasan akut dan setidaknya 44.000 kasus diare," kata Peeperkorn
Kekhawatiran dan ancaman makin bertambah setelah Selasa (14/11/2023), hujan deras mengguyur Gaza.
Ketika sistem pembuangan limbah dan air di Gaza tidak bekerja secara maksimal, hujan yang datang membuat cemas karena bisa saja terjadi banjir.
"Kita sudah mengalami wabah penyakit diare," ungkap Juru Bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Margaret Harris, dilansir Arab News.