TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA -Terungkap sosok BT (58) sopir minibus elf yang terlibat kecelakaan hingga menewaskan 11 penumpang di perlintasan ruas jalur Randuagung-Klakah, Jalur Perlintasan (JPL) 63, KM 139, Dusun Prayuana, Desa Ranu Pakis, Klakah, Lumajang, Jatim, pada Minggu (19/11/2023) kemarin.
Informasinya, sosok bapak dua anak itu dikenal bekerja sebagai taksi online. Sikap dan perilaku di tengah masyarakat terbilang pendiam, dan cenderung jarang bersosialisasi dengan warga.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang tetangga depan rumah BT, berinisial UM. Wanita berdaster batik warna biru itu mengatakan, BT dan sang istri jarang ngobrol dan berkomunikasi dengan warga sekitar rumah.
Secara pribadi, ia memaklumi, karena mungkin BT selama ini sibuk bekerja sebagai sopir yang berangkat pagi pulang pada sore hari.
"Iya (semenjak kejadian sudah tutup rumahnya). Sebelum ada kejadian juga tutupan. Gak pernah omong-omongan sama tetangga. Gak pernah tahu tetangganya. Keduanya. Iya (jarang ngobrol)," ujar Tetangga UM, saat ditemui TribunJatim.com di teras rumahnya, Rabu (22/11/2023).
Baca juga: Kelalaian Sopir Elf yang Ditabrak Kereta Api di Lumajang, Tak Injak Rem, Sempat Diteriaki Warga
Namun, sebelum ada insiden kecelakaan tersebut, kondisi pintu dan pagar rumah keluarga BT di Kawasan Kelurahan Pakis, Sawahan, Surabaya, selalu tertutup.
Menurutnya, semenjak ada kejadian tersebut, pada Minggu (19/11/2023), sang istri langsung menyusul BT yang sedang dirawat di RS Bhayangkara Lumajang, hingga Rabu (22/11/2023).
"Gak tahu itu mobil siapa. Cuma saya dengarnya ya kena kecelakaan. Gak pernah tahu apa-apanya. Iya ikut jenguk ke Lumajang sana (seluruh keluarganya)," pungkasnya.
Kemudian, tetangga samping rumah BT, berinisial YI mengatakan, sosok BT diketahui bekerja sebagai sopir mobil sewaan.
Terkadang, BT memperoleh orderan untuk mengantarkan penumpang ke sejumlah tempat. Bahkan, setahu dia, mobil minibus elf yang terlibat kecelakaan tersebut, bukan milik BT.
"Iya sopir kayak ngantar artis penyanyi. Engga punya elf. Dia sopir aja. Bukan punya dia (mobil yang laka). Cuma kayak biasa ngantar ngantar artis penyanyi, iya (dicarter). Kayak di kafe-kafe gitu (artisnya yang diantar)," kata tetangga YI, saat ditemui TribunJatim.com di rumahnya.
Kendati BT dan istrinya jarang berkomunikasi dengan para tetangga. Keluarga tersebut tetap dikenal sebagai pribadi yang baik, dan tak pernah terlibat permasalahan.
"Iya jarang ngobrol. Iya kerja berangkat, jarang ngobrol. Orangnya baik, enggak pernah buat gaduh," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua RT 03, Kembang Kuning, Pakis, Sawahan, Surabaya, Mulyono mengatakan, BT merupakan warga asli permukimannya.
Dan telah tinggal di Permukiman Kelurahan Pakis, Sawahan, Surabaya, sejak kecil hingga berkeluarga dan memiliki dua orang anak.
Sosok BT menjadi satu-satunya warga permukimannya yang menjadi korban kecelakaan maut tersebut.
Namun, BT selamat, dan kini sedang menjalani perawatan medis untuk pemulihan di RS Bhayangkara Lumajang, sejak Minggu (19/11/2023) malam, hingga Rabu (22/11/2023).
"Keluarga yang di sini sudah ke sana (RS Bhayangkara Lumajang), sejak hari kejadian, malam hari, setelah dapat kabar," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di kediamannya.
Ia tak mengetahui asal muasal minibus elf yang dikendarai oleh BT hingga mengalami kecelakaan maut tersebut. Apalagi status keabsahan kepemilikannya.
Mulyono menduga, minibus tersebut merupakan kendaraan sewaan untuk rombongan yang disopiri BT.
Sosok BT diketahuinya bekerja sebagai sopir taksi online. Profesi tersebut ditekuni oleh warganya itu, sejak beberapa tahun lalu.
"Setahu saya, sopir (pak Bayu). Kurang tahu persis (kepemilikan minibus elf-nya). Biasanya dia itu nyopir pakai mobil sigra. Kalau mobil elf nyewa mungkin. Iya saya kurang tahu pasti," jelasnya.
"Keseharian profesi sopir grab. Taksi online. Sudah lama sekali, memang profesinya itu. Dia tinggal di sini mulai kecil. Iya asli warga sini," tambahnya.
Mengenai perkembangan proses hukum atas insiden kecelakaan tersebut, Mulyono mengaku, tidak mengetahui secara pasti kelanjutan proses penyelidikan kasus kecelakaan tersebut.
Selain itu, ia juga belum mengetahui pasti mengenai status hukum BT selaku sopir minibus nahas itu, atas kejadian kecelakaan tersebut.
"Kurang tahu persis soal itu. Ranahnya kepolisian. Namanya musibah, kita pasrahkan pada pihak berwajib. Iya baru tahu saya (terkait BT ditetapkan sebagai tersangka)," katanya.
Kendati demikian, Mulyono mengungkapkan, sosok BT dikenal sebagai pribadi yang baik.
Tidak pernah membuat masalah dengan para tetangga lainnya. Dan setiap ada kegiatan di tingkat RT, selalu menyempatkan diri untuk hadir.
"Ya biasa seperti warga biasa. Iya pagi kerja sore pulang, sering menyapa. Kalau kegiatan RT aktif. Iya kalau ada undangan datang. Tidak pernah buat masalah," pungkasnya.