2. Terlalu cepat mengungkapkan cinta dan berkomitmen
Jatuh cinta memerlukan waktu yang tak cepat untuk bisa merasakan kenyamanan dan kecocokan.
Seseorang yang terlalu cepat mengungkapkan cinta bisa saja sedang melakukan love bombing.
Hal serupa juga berlaku dengan komitmen ketika menjalani sebuah hubungan.
Jika sebuah komitmen terjadi begitu cepat, waspadai apakah itu love bombing atau memang sudah menjadi sebuah keputusan bersama.
3. Sering memberikan hadiah dan kejutan
Tak bisa dimungkiri mendapatkan hadiah dan kejutan dari pasangan adalah perasaan yang menyenangkan.
Namun jika hadiah dan kejutan itu diberikan secara terus-menerus rasanya akan mencurigakan.
Hadiah dan kejutan selanjutnya bisa dijadikan senjata andalan seseorang untuk melewati permasalahan yang ada di dalam hubungan.
Hal itu tentu saja bukan cara terbaik bagi sepasang kekasih, apalagi sebelum menginjak pernikahan.
Bagaimana Anda bisa tahu jika Anda mengalami bom cinta?
Tidak setiap orang yang terlalu penuh kasih sayang selalu merupakan manipulator dan tidak setiap romansa baru harus dilihat dengan kecurigaan.
Tatyannah King, seorang pendidik seks bersertifikat, percaya bahwa ada beberapa tanda kunci yang mungkin menunjukkan bahwa minat baru memanfaatkan bom cinta.
"Sulit untuk menentukan bom cinta ketika itu pertama kali terjadi, karena hubungan baru biasanya melalui apa yang kita sebut 'fase bulan madu', di mana pasangan merasakan aliran emosi euforia yang romantis terhadap satu sama lain," katanya.
"Namun, Anda mungkin memperhatikan bahwa meskipun menjalin hubungan dengan niat untuk mengambil sesuatu secara perlahan, Anda mendapati diri Anda dipaksa untuk melakukan yang sebaliknya, karena pasangan pengebom cinta akan menuntut waktu dan perhatian Anda yang tidak terbagi."