"Kalau untuk roda dua masih bisa melintas di jalan desa di gang-gang kecil. Hanya untuk roda empat termasuk truk yang melalui jalan alternatif cukup jauh," katanya.
Zainal mengaku tidak tahu sejak kapan jembatan berukuran 10 meter x 6 meter yang putus itu dibangun. Yang jelas sudah puluhan tahun sejak belum lahir.
"Saya tidak tahu berapa usia jembatan itu, yang jelas sudah tua," katanya.
Ia meminta para pengguna jalan untuk memanfaatkan jalan alternatif sesuai jalur yang ada.
Baca juga: Jembatan Poros Penghubung Dua Desa di Lamongan Ambles, Dilewati 2 Truk Langsung Retak, Sebab Usia
Selain itu, Zainal berharap pemerintah daerah untuk segera membangun kembali jembatan poros kecamatan itu.
Jembatan poros kecamatan itu menjadi akses utama masyarakat Kalitengah dan Turi yang melintas dari arah jalan depan Kantor Kecamatan Turi ke Kalitengah, atau sebaliknya.
Kini aktivitas masyarakat terganggu karena karen memutar jauh mencari jalan alternatif sejak jembatan ambles dan putus mulai pagi tadi