Nama Eddy Rumpoko juga masuk dalam anggota DPP PDI Perjuangan.
Ia sempat menjadi Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang sejak 2015 hingga 2020.
Eddy Rumpoko juga dikenal sebagai perintis berdirinya tim sepak bola PS Arema.
Pada Mei 2015, Eddy Rumpoko ditunjuk sebagai anggota Tim Transisi PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Setelah Kota Batu terbentuk sebagai daerah otonom baru pada 2001, Eddy Rumpoko terpilih sebagai wali kota pertama melalui pemilihan kepala daerah pada 2007.
Salah satu program yang dilakukan Eddy Rumpoko dalam masa pemerintahannya adalah mendorong pengembangan pertanian organik.
Misalnya, alokasi pupuk kimia bersubsidi di Kota Batu kian menurun, sekitar 30 persen.
Jika sebelumnya sebanyak 6.000 ton per tahun, pada 2015 menjadi hanya 4.800 ton per tahun.
Usaha pemkot untuk mengangkat sektor pertanian juga dilakukan dengan membeli produk susu peternak sapi perah.
Setiap tahun, sebanyak Rp 5 miliar anggaran APBD Kota Batu dialokasikan untuk membeli susu dari peternak.
Susu itu lalu dibagikan kepada anak-anak SD di kota itu sebagai makanan tambahan, seminggu sekali.
"Program ini membuat petani bersemangat beternak sapi, sekaligus menambah gizi anak-anak Kota Batu."
"Satu program dengan dua tujuan sekaligus," kata Eddy Rumpoko seperti dikutip Harian Kompas, 29 Mei 2015.
Eddy Rumpoko juga memanfaatkan pertanian di Kota Batu menjadi tujuan wisata.
Dibuatlah sentra wisata pertanian, seperti sentra produksi sayur-mayur di Desa Sumber Brantas, dan Tulungrejo; sentra produksi bunga di Desa Sidomulyo, Gunungsari, dan Punten; sentra produksi Apel di Kecamatan Bumiaji; dan sentra produksi tanaman pangan, terutama padi di Kecamatan Junrejo.
Sentra produksi itu dikemas menjadi wisata agro.
Wisatawan bisa datang, menikmati, dan membeli langsung produk pertanian itu.