Berita Madura

Siswi Melahirkan saat Ujian Akhir di Sampang, Guru Gemetar Ari-ari Tidak Keluar, Kondisi Kritis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mobil ambulan saat berada di halaman sekolah untuk membawa salah satu siswa setempat yang melahirkan ke dalam kelas, Kamis (30/11/2023).

Kisah Salsabila, siswi SMK rawat nenek dan 2 paman lumpuh viral di media sosial.

Ia yang masih sekolah ini terpaksa menjadi tulang punggung keluarga.

Sebelum berangkat ke sekolah, Salsabila selalu menyiapkan makanan untuk seisi rumah, nenek dan pamannya.

Kisahnya ini viral setelah diunggah oleh akun TikTok @ceritaharuhariini.

Kini Salsabila tercatat sebagai siswi SMKN 8 Purworejo, Jawa Tengah.

Salsabila Putri Auliya terpaksa menjadi tulang punggung keluarga.

Sejak kecil, gadis muda ini sudah ditinggalkan orangtuanya.

Ayahnya menghilang sejak ia lahir, sementara ibunya meninggal dunia saat Salsabila berusia 2,5 tahun.

Ia pun diasuh oleh neneknya yang saat ini berusia 70 tahun.

Kini, Salsabila yang mengasuh nenek dan dua pamannya yang lumpuh dengan kondisinya memprihatinkan.

Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Salsa selalu menyiapkan makanan untuk seisi rumah, nenek dan dua pamannya yang lumpuh karena menderita Distonia.

Setelah menyiapkan makanan, dia baru berangkat sekolah sambil membawa tentengan dagangan yang dijual di sekolah dan dititipkan di warung.

Adapun jarak dari rumahnya yang terletak di Desa Tegal Kuning, Kecamatan Banyuurip ke sekolah sekitar 3 kilometer.

Salsabila berjualan demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya.

Salsabila juga telah terbiasa mengurus diri sendiri.

Diceritakan Salsa, ada 10-20 bungkus aneka ragam jajanan yang dititipkannya ke warung-warung.

"Ada keripik pare, sosis , kripik pisang , dan rengginang. Biasanya saya titipkan ke Yayasan juga," kata Salsa saat ditemui di sekolahnya pada Kamis (23/11/2023), dikutip dari Kompas.com.

Salsabila mengaku sudah membawa dagangan ke sekolah sejak masih SMP.

Saat itu, gadis murah senyum ini sempat berjualan nasi bungkus yang dijual Rp 3.000.

Sejak kecil, Salsabila diasuh oleh neneknya yang saat ini sudah berumur 70 tahun.

"Saya belum pernah bertemu dengan ayah," ucap dia.

Dulu, saat neneknya masih sehat dan kuat, nenek Salsabila juga berjualan keliling.

Bahkan sang nenek juga berjualan keliling sawah.

Sang nenek berjualan jajanan untuk para petani di sawah dan dibayar dengan padi.

Situasi semakin rumit ketika neneknya yang sudah renta menderita penyakit jantung dan gangguan saraf.

Kini hanya Salsabila yang jadi tulang punggung untuk menghidupi empat orang, termasuk dirinya.

"Sekarang nenek sudah tidak bisa jualan lagi, sudah tua. Saya belajar banyak dari nenek," kata Salsa.

Karena kesulitan ekonomi, Salsabila kerap puasa bahkan pingsan di sekolah karena lapar belum makan sama sekali.

"Kadang ya utang di tukang sayur, kadang jual mangga. Kebetulan mangga di rumah baru saja berbuah," kata Salsa.

Kendati begitui, siswi kelas XII ini ingin segera bekerja setelah lulus dari bangku SMK.

"Tapi masih bingung, kalau nanti kerjanya jauh siapa yang mengurus keluarga saya," kata Dia.

Usai viralnya kisah ini, Salsabila akhirnya kini telah didaftarkan oleh Yayasan Embun Surga Purworejo dalam platform Kitabisa.com.

 

Berita Terkini