Dilansir Sanook pada 16 September 2023, Ma Su pergi ke bank lokal bersama suaminya.
Mereka ingin mentransfer uang sebesar 3 juta yuan (sekitar Rp6,3 miliar) ke kampung halamannya di Distrik Mulan, Provinsi Heilongjiang, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunStyle.
Namun karena jumlah uangnya yang besar, pegawai bank mulai curiga, apalagi penampilan mereka tampak biasa saja dan lusuh.
Nenek itu terlihat mengenakan sepatu murah seharga 15 yuan per pasang (sekitar Rp31 ribu).
Ada pula kekhawatiran nenek itu telah tertipu hingga menguras tabungannya, jadi pihak bank memberi tahu polisi.
Setelah polisi datang untuk menyelidiki, nenek bersikeras bahwa dia tidak tertipu.
Dia bermaksud untuk menyumbangkan tabungannya sebesar 10 juta yuan (sekitar Rp21 miliar) ke kampung halamannya untuk pendidikan dan amal, dibagi menjadi dua kali angsuran, angsuran pertama sebesar 3 juta yuan, sebagaimana diinformasikan kepada pejabat bank.
Baca juga: Kisah Nenek Hadijah Penjual Sapu Lidi, Tinggal Sendiri di Gubuk Beralas Plastik, Suami Minggat
“Kami tumbuh dalam keluarga yang baik, dan sekarang kami sangat puas dengan hidup.
Kami selalu ingin melakukan sesuatu untuk kampung halaman kami,” kata sang nenek.
Setelah penyelidikan polisi, identitas mengejutkan sang nenek terungkap.
Ma Su adalah mantan penerjun payung wanita generasi pertama China.
Dia telah berpartisipasi dalam Perang Pembebasan Rakyat dan perang melawan Amerika Serikat dan membantu Korea.
Dia telah menyelesaikan lebih dari 140 operasi parasut.
Baca juga: Pergi Memijat Pasien, Nenek di Sembayat Gresik Malah Tertimpa Musibah, Rumah Seketika Ludes
Pasangannya, Yan Xueyong, adalah pensiunan veteran militer.
Pada akhirnya, Ma Su menyumbangkan 10 juta yuan dari tabungannya ke kampung halamannya.