Pasalnya, dari 20 nomor yang diperlombakan, hanya ada satu nomor yang mengalami kesalahan
"Nah jadi memang, kalau dilihat dari 20 nomor yang dilombakan, yang punya potensi salah kan hanya satu nomor ini. Artinya kesalahan 5 persen itu ya wajar, human error," ucap dia.
Dengan diputuskannya Egi sebagai juara dua, orangtua Egi, Yanuar Gajasahda mengucapkan terima kasih kepada pihak Dispora Kabupaten Sleman.
Yanuar Gajaksahda mengucap terima kasih atas mediasi yang dilakukan dan akhirnya menetapkan anaknya sebagai juara kedua seperti yang terlihat dalam rekaman di video amatir yang viral di media sosial.
"Terima kasih pada semua pihak, dari Dispora dan Pengkab Akuatik (PRSI) Sleman, Kapanewon Ngemplak. Alhamdulillah semua permasalahan kemarin sudah terakomodir. Membuat video kami jadi referensi dan jadi acuan yang akhirnya mendapat juara (2) kembar ini," ujarnya seusai menghadiri mediasi di Kantor Dispora Sleman, Kamis (30/11/2023), melansir dari TribunJogja.
Ia mengatakan, dari hasil mediasi persoalan tersebut sudah selesai dan sudah dijelaskan oleh panitia dan Dispora kepada dirinya saat mediasi tersebut.
Menurutnya, memang tak ada maksud untuk memenangkan salah satu peserta lomba renang itu.
Baca juga: Ada Lomba Jimpitan Antar RT Berhadiah Ratusan Juta di Sidoarjo, Bupati Gus Muhdlor: Digelar 2024
"Saya terima kasih kepada Pak Dinas (Kadispora) atas apresiasinya terhadap anak saya (Egi). Memang jadi harapan kami, ada apresiasi seperti ini. Terus kemudian semua juga sudah dijelaskan clear secara gamblang, detail acara dan segala macamnya memang tidak ada satupun maksud dan tujuan dalam mengakomodir seseorang ataupun memanipulasi," urainya.
"Jadi semuanya fix dan sudah dijelaskan secara gamblang pas rapat (mediasi) tadi, memang hanya tingkat kesalahan itu human error dan itu sangat wajar sekali karena memang pertandingannya banyak dan rapat," ucapnya.
Ia mengakui, dengan selesainya permasalahan tersebut, diharapkan mental anaknya kembali berkembang dan siap untuk terjun di cabang olahraga tersebut.
"Alhamdulillah, semoga apa yang menjadi problematika atau permasalahan ini bisa segera selesai dan memang ya ibaratnya biar mental anak saya bisa berkembang lagi," harapnya.
Baca juga: Hari Jadi Pamekasan ke-493, Disdikbud Gelar Pekan Cipta Seni, Ada Lomba Tari hingga Baca Puisi
Sebelumnya, orangtua Egi sempat mengajukan protes ke panitia dengan memperlihatkan bukti video.
Hanya saja, panitia tidak menerima masukan dan tetap pada keputusanya.
Alhasil orangtua dan Egi pulang dengan hati yang hancur.
Namun masih bersyukur Egi masih mendapatkan medali perunggu dikelas 50 meter gaya bebas.