"Mereka pengin ekonomi kreatif yang saya punyai, Anda bisa fasilitasi enggak ya? Apakah Anda kemudian bisa hadirkan lebih banyak creative hub untuk saya apa enggak ya, itu anak muda," tuturnya.
Sebelumnya, Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Dedek Prayudi, mengatakan, narasi politik gemoy dipakai untuk menggaet milenial dan gen Z.
Dedek membagi narasi politik menjadi dua, sensasi dan esensi.
Narasi gemoy, menurut dia, masuk dalam sensasi.
"Sensasi ini bagaimana membuat orang menoleh. Setelah orang menoleh baru kita bicarakan astacita (program Prabowo-Gibran), politik persatuan."
"Gemoy ini ternyata cukup catchy untuk membuat milenial dan gen Z melirik dan menoleh," kata Dedek di Fanta Headquarters, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).
Dedek tidak menampik bahwa narasi gemoy ini adalah gimik, begitu juga dengan paslon lain.
"Kalau dibilang gimik, kami pikir semua calon punya cara untuk membuat orang menoleh ya."
"Kami tidak bilang slepet-slepet sarung itu gimik, jogging itu gimik, setiap orang punya cara membuat publik menoleh," tutur Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut.