Prinsipnya, kata dia, tidak mengubah bahan baku. Dimana tetap menggunakan cabai fresh mulai cabai kecil, cabai rawit dan cabai keriting.
“Mengatasi harga bahan-bahan mahal sudah siap. Biasanya naik turun kan biasa kan? Untung sedikit ndak papa lah,” urainya.
Kendati disiasati dengan memperbanyak lada, pelanggannya tidak kemudian kabur. Nisa mengaku bahwa pelanggan tetap berdatangan.
“Omsetnya tetap dikisaran Rp 400 ribu hingga Rp 800 ribu per hari. Jadi alhamdulillah masih stabil. Nanti cabai murah ya kami kembalikan lagi,” pungkasnya.