"Banyak yang lapor ke saya, katanya 'Apa enggak disuruh pergi aja'," ujar wanita itu.
"Alasannya apa?" tanya Pratiwi Noviyanthi.
"Kata tetangga-tetangga ini katanya aib," imbuhnya.
Mendengar ucapan jahat wanita itu, S dan FN hanya diam terpaku.
S terlihat berusaha menahan tangisnya.
Pratiwi Noviyanthi lalu berniat membayar tunggakan uang sewa kontrakan S dan FN.
Namun meski sudah dibayar, pemilik kontrakan rupanya tetap ingin korban pemerkosaan itu untuk pergi dari propertinya.
"Ya maunya dibayar bulan November yang sisanya, ya habis itu dikosongin," ucap wanita itu.
S dan FN diberi waktu untuk pergi dari rumah kontrakan tersebut sampai bulan Januari.
"Itu kata yang punya rumah, saya enggak bisa apa-apa," ucap wanita tersebut.
Pratiwi Noviyanthi kemudian berusaha menenangkan FN.
Tangis remaja tersebut sontak pecah.
"Enggak apa-apa ya sayang kita pindah, kita cari tempat lain, kita cari suasana baru," kata Pratiwi Noviyanthi.
Melihat anaknya menangis pilu, S berusaha menenangkan.
"Sini, sini, sini mama peluk," ucap S.