TRIBUNJATIM.COM - Kisah hidup Abah Udin seorang lansia renta demi mencari nafkah untuk sang istri sedang viral.
Abah Udin viral di media sosial lantaran beberapa hari belakangan usahanya tak laris.
Abah Udin menciptakan usaha berupa jasa.
Jasa tersebut adalah jasa timbang berat badan keliling.
Abah Udin menarik tarif Rp 2 ribu untuk siapapun orang yang mau menggunakan jasanya.
Nasib terbaru Abah Udin akhirnya diketahui.
Saking sepi pelanggan, Abah Udin sampai tak kuat lagi mencari nafkah.
Kini, pria lansia tersebut hanya bisa duduk termenung di dekat ruko.
Bahkan kerap kali Abah Udin diusir oleh pemilik toko setempat.
Tingkah Abah Udin viral setelah video yang memperlihatkan dirinya berhasil mencuri perhatian internet.
Baca juga: Nasib Pasutri Penjual Gorengan di Tulungagung Dianiaya Kakek Pemilik Lahan, Hanya Karena Kabel
Sebuah video seorang kakek renta terduduk mencari nafkah menawarkan jasa timbang berat badan di emperan toko, viral di media sosial.
Ia menawarkan jasa timbang berat badan tersebut hanya bertarif Rp 2 ribu.
Malangnya, kakek renta itu ternyata sudah 3 hari belum dapat pelanggan hingga harus menahan lapar.
Video kisah pilu kakek renta penjaja jasa timbang berat badan itu viral dibagikan akun Instagram @sedangrame, dikutip Tribun Jatim via Tribunjabar.id, Kamis (14/12/2023).
Dalam video yang beredar, diketahui sang kakek akrab disapa Abah Udin.
Diketahui Abah Udin sudah berusia 76 tahun.
Di usianya yang sudah lansia, Abah Udin tetap semangat mencari nafkah.
Ia terlihat duduk bersabar dan hanya melihat orang-orang yang lalu lalang di emperan toko.
Abah Udin juga terlihat sembari menengadahkan satu tangannya seperti orang meminta-minta.
Baca juga: Pesan Mbah Moen Wisudawan Lulus Usia 84 Tahun ke Kaum Muda: Tidak Nyontek, Dulu Mengabdi Negara
Namun, ternyata Abah Udin yang terduduk itu bukan bermaksud meminta-minta.
Terlihat Abah Udin membawa alat penimbang berat badan di sampingnya.
Saat dihampiri seorang wanita, ternyata Abah Udin menawarkan jasa timbang berat badan.
Lalu, wanita tersebut menggunakan jasa Abah Udin tersebut menimbang berat badannya.
“Abah bade nimbang, wios? (Abah, aku mau menimbang, boleh?,” tanya wanita, diduga pelanggan Abah tersebut.
Dengan semangat Abah Udin itu mempersilakan wanita pelanggannya tersebut.
Baca juga: Masih Ingat Mbah Panut? Kini Resmi Nikahi Raden Rani Yasmina Jelang Pensiun, Beda Usia 6 Tahun
Dalam keterangan video diungkap keseharian Abah Udin mencari nafkah menjajakan jasa timbangan berat badan keliling.
“Kesehariannya Abah menjadi jasa timbangan keliling,” tulis narasi keterangan video.
Kemudian Abah Udin mengungkap tarif jasa timbanganna itu hanya Rp 2 ribu.
Meski berkeliling, tak jarang Abah Udin juga mangkal di emperan toko-toko.
Langkah kakinya sudah tak cukup kuat untuk berjalan lebih lama menyusuri jalan untuk menawarkan jasanya.
Hal itu lantaran kekuatan Abah untuk berjalan sudah kesulitan dan sering kecapekan.
Namun, betapa mirisnya tak jarang Abah Udin juga kerap diusir pemilik toko.
“Abah biasa mangkal di pinggir toko orang, tak jarang abah suka kena usir pemilik toko,” tulis keterangan narasi video viral tersebut.
Ternyata ada alasan di balik Abah Udin masih giat mencari nafkah.
Abah masih punya istri, namun mirisnya ternyata sang istri juga sudah sakit-sakitan dan hanya tinggal di rumah.
Lebih mirisnya lagi, di tengah perjuangannya mencari nafkah tak jarang Abah Udin kerap kali menemui situasi kesulitan karena jasanya sepi peminat.
Bahkan, dituliskan dalam keterangan, Abah Udin itu sudah 3 hari ini belum dapat pelanggan sama sekali.
Tak jarang, Abah Udin pun harus menahan lapar saat berkeliling karena tak bawa bekal.
Bahkan untuk mau membeli makan pun tidak mampu karena menanti penghasilan dari jasanya tersebut.
Mirisnya lagi, hanya jasa timbang berat badan itu yang menjadi mata pencaharian Abah Udin.
“Cuma ini nak usaha kakek, gak ada usaha lain. Mau jualan gak punya modal,” ungkap Abah Udin.
Kini, video kisah pilu Abah Udin berjuang mencari nafkah menjajakan jasa timbangan berat badan di usianya 76 tahun itu viral dan menarik simpati warganet.
Baca juga: Mbah Ade Culik Siswi 15 Tahun dan Nikahi Tanpa Izin Ortu, Berawal dari Tukar Nomor, Camat Terlibat?
Sosok lansia yang juga viral beberapa waktu lalu adalah Mbah Moen.
Mbah Moen baru saja menjalani wisuda dari Universitas Terbuka dan resmi menyandang gelar sarjana.
Total 26 semester dijalani oleh Mbah Moen hingga akhirnya lulus.
Masuk di tahun 2010, Mbah Moen akhirnya lulus dari Universitas Terbuka pada 2023 ini.
Sosok wisudawan tertua di Universitas Terbuka itu berbagi kisahnya semasa kuliah.
Ternyata, sosok Mbah Moen juga tak sembarangan.
Hal itu lantaran Mbah Moen pernah bekerja di Institusi Negeri di Tanah Air.
Baca juga: SELEB TERPOPULER: Sosok Artis Cari ART Gaji Cuma Rp 1,7 Juta - BCL Sudah Tak Dianggap Dida Menantu
Wagimoen yang akrab dipanggil Mbah Moen ini berhasil menamatkan kuliahnya di UT Bogor setelah menempuh sekitar 26 semester.
26 semester itu bukan merupakan perjuangan singkat, tetapi Mbah Moen melalui kondisi yang sangat panjang.
Bahkan, beliau juga menjadi wisudawan tertua sepanjang sejarah kelulusan UT di acara wisuda UT Pusat.
Mbah Moen, diketahui, mengalahkan tiga wisudawan tertua pada periode wisuda-wisuda sebelumnya, yaitu Mooryati Soedibyo yang lulus UT di usia 59 tahun, Safriyansah di usia 79 tahun, dan Yustina di usia 81 tahun.
Mbah Moen merupakan sosok pejuang tangguh yang terus bersemangat kuliah di antara segala keterbatasan.
Beliau yang sudah berusia 71 tahun mencoba untuk mendaftar dan masuk kuliah pada tahun 2010.
Saat awal masuk kuliah, kondisi fisik Mbah Moen masih cukup energik, meski cara berjalannya sudah sedikit tertatih-tatih.
Baca juga: SOSOK dan BIODATA LENGKAP Profesor Hamka Haq yang Meninggal Dunia, Politisi Gaek PDIP yang Tokoh MUI
Tiga tahun berjalan, pada 2013, Mbah Moen mengalami penurunan pendengaran dan hingga kini harus menggunakan alat bantu dengar.
Tantangan lain yang harus dilalui Mbah Moen ketika mengikuti perkuliahan di UT adalah mengikuti kegiatan belajar secara online.
Namun, dengan kondisi beliau yang cukup berbeda, Mbah Moen diberikan perhatian secara khusus oleh UT Bogor agar dapat menyelesaikan tugas-tugas kuliah.
Tidak jarang, beliau juga harus bolak-balik ke kantor UT Bogor untuk melaksanakan ujian di ruang khusus.
Perjuangan yang dilalui Mbah Moen tidak hanya berhenti sampai di situ saja.
Saat pandemi Covid-19 melanda, Mbah Moen harus mengerjakan ujian dengan metode take home exam (THE), dimana soal-soal ujian tersebut dikerjakan di rumah masing-masing melalui akses internet dan terdapat batas waktu untuk pengerjaan untuk di unggah ke aplikasi.
Berbeda dengan mahasiswa yang lain, Mbah Moen justru diberi bantuan agar datang ke Posko Ujian UT Bogor.
Hal itu dikarenakan, beliau tidak bisa menggunakan komputer, sehingga petugas posko ujian akan memandu dari awal mengunduh naskah ujian hingga selesai mengunggah jawaban ujiannya di aplikasi.
Mbah Moen yang merupakan pensiunan staf Angkatan Darat (AD) dan tinggal sendiri setelah istrinya wafat pada 2007 ini terlihat gigih dan pantang menyerah.
Sebab, kuliah online dengan segala macam tugas, beliau dapat melaluinya dengan sungguh-sungguh.
Sepeninggal istrinya, Mbah Moen masih sempat menjadi sopir angkutan umum sambil berkuliah di UT Bogor dan hebatnya beliau juga masih mengunjungi makam istrinya hampir setiap hari saat kondisinya masih sehat.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com