Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - MFRM atau Fahrudin (20) menceritakan awal mula ia dan ADM (17) terlibat saling pukul di selokan yang berada di Jalan Raya Desa Abar-abir, Kecamatan Bungah, Gresik, hingga menyebabkan ADM tewas.
Fahrudin mengaku sempat mengolok-olok korban saat mabuk.
Dia mengatakan, kacamata korban mirip dengan perempuan.
Fahrudin mengaku saat itu terbawa suasana saat bercanda dengan korban ADM yang merupakan tetangga dan teman dekatnya.
Sebelum kejadian, mereka menenggak minuman keras (miras) jenis arak di warung pinggir Jalan Raya Bungah.
"Terbawa suasana, saat itu saya bercanda, saya cuman ngatain 'kok kacamatanya bulat seperti perempuan,' dia tidak ngomong, tiba-tiba saya dipukul dan ditendang, saya emosi," kata Fahrudin, Kamis (28/12/2023).
Keduanya bercanda di warung.
Kemudian merembet ke luar warung dan terus adu mulut, hingga berkelahi.
Korban ADM berlari, kemudian dikejar oleh tersangka Fahrudin.
Baca juga: Polisi Dalami Motif Penganiayaan di Selokan yang Sebabkan Kematian Remaja di Gresik
Menurut Fahrudin, bahaya jika jatuh ke jalan raya karena korban juga sedang mabuk.
Lalu keduanya terlibat duel lagi.
Tersangka menceburkan diri ke dalam selokan pinggir Jalan Raya Bungah.
Bermandikan lumpur, keduanya saling baku hantam.
"Sudah gulung-gulung di dalam selokan, berkelahi 15 menitan saja. Iya (kepala korban dimasukkan ke dalam selokan)," ungkapnya.
Korban ADM pun kejang-kejang.
Tersangka berusaha menolong dan mengangkat tubuh korban, namun tidak kuat.
Ia lalu dibantu oleh pengunjung warung di dekat lokasi kejadian.
Fahrudin membersihkan diri mandi di warung, sedangkan ADM dimandikan.
Namun nyawa ADM tidak tertolong.
Akibat duel di dalam selokan tersebut, ada lumpur di saluran pernapasan korban.
Fahrudin yang bekerja sebagai kuli bangunan sempat datang ke rumah duka di Desa Melirang, Kecamatan Bungah, Gresik, dan minta maaf kepada keluarga korban.
"Sekarang saya menyesal," tutupnya.
Fahrudin saat ini mendekam di balik jeruji besi Mapolres Gresik.