Salah seorang tetangganya, Manis mengamini bahwa perilaku dan tutur kata mendiang sangat baik.
Perempuan yang kerap dipanggil Acil Manis itu bahkan sesekali menangis saat menceritakan sosok Andi semasa hidupnya.
"Baik sama tetangga. Dia lembut sekali itu, nggak pernah marah sama tetangga," ungkapnya terisak, kepada TribunKaltim.co, seperti dikutip Tribun Jatim.
Manis mengaku sudah mengenal baik almarhum, karena rumahnya persis di sebelah apotek milik Andi Syamsul Bahri.
Sifat yang paling dia pelajari dari mendiang adalah mental anti berhutang yang dipegang teguh.
Sekalipun Andi sepupu Walikota Samarinda, Andi Harun, mendiang tak pernah sekalipun memanfaatkan relasi kekeluargaan itu.
"Malah keluarganya itu dilarang ikut arisan. Dia lebih baik etalase apoteknya kosong daripada harus berutang, biarpun ke bank atau ke Andi Harun," ucap Manis.
"Dia kadang jualan kalau orang kurang uangnya, dikasih-kasih aja. Sedekahnya banyak ke tetangga. Kalau ada tetangga meninggal, nggak pernah dia nggak kasih, selalu kasih," tutupnya.
Baca juga: Terdapat 23 Kasus Percobaan Bunuh Diri di Tulungagung selama 2023, Kecamatan Sendang Terbanyak
Imam masjid Andi Syamsul Bahri meninggal dunia saat memimpin sholat subuh di Masjid Al Ula, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Selasa (2/1/2024).
Mendengar kabar Andi Syamsul meninggal dunia, tentu itu cukup mengejutkan.
Pasalnya, menurut keponakan almarhum Andi Syamsul, Rina Mariani, pamannya tidak memiliki riwayat penyakit yang serius.
"Memang dulu ada sakit, lambung. Cuma sudah lama sehat. Badannya kelihatannya sehat, segar," ujar Rina.
"Terus nggak pernah marah. Tadi aja pas keluar dari rumah mau sholat subuh itu juga udah sehat," ungkap Rina.
Almarhum dikenal sebagai sosok yang rajin mengaji dan tidak pernah berhutang.