TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Persebaya Surabaya sudah memperkenalkan Paul Muster sebagai pelatih barunya pengganti Josep Gombau untuk mengarungi sisa laga Liga 1 musim ini.
Pelatih berpaspor Swedia dan Irlandia Utara yang pernah menangani Bhayangkara FC itu sudah memimpin latihan tim sore ini di Lapangan Thor, Surabaya.
Banyak pihak menyambut baik kedatangan Paul Muster, karena pelatih 41 tahun itu dinilai sebagai pelatih berkualitas juga memahami atmosfer kompetisi tanah air.
Namun, ada PR besar yang harus segera diselesaikan Paul Munster agar bisa segera membawa Persebaya bangkit, memutus rentetan sembilan laga puasa kemenangan.
Mengenai PR besar apa yang harus diselesaikan Paul Munster, juga harapan dan potensi yang mungkin bisa dikembangkannya di Persebaya, salah satu pengamat Persebaya, Kukuh Ismoyo memberi ulasan khusus yang disampaikan pada surya.co.id, Kamis (4/1/2024) sore. Berikut ulasannya;
Tentu sebagai Bonek, suporter Persebaya, kami menyambut gembira datangnya pelatih baru Persebaya ini.
Maka dengan ini, Uston Nawawi akan kembali ke posisi awalnya sebagai asisten pelatih untuk membantu Paul Munster, dan sekaligus ia dapat dengan tenang menyelesaikan ujian kompetensinya sebagai pelatih berlisensi AFC pro.
Hal yang cukup membuat bingung para suporter Persebaya karena masalah lisensi ini berulang kali jadi polemik yang tak perlu dan bikin heboh di tim.
Semoga kedatangan Paul Munster ini, dapat mengangkat kembali performa Persebaya yang amburadul di beberapa bulan terakhir.
Paling cepat yang bisa diharapkan Bonek pada Paul Munster adalah, semoga ia dapat mengembalikan permainan dan sentuhan-sentuhan a la Persebaya yang sempat hilang sebelumnya.
Dengan track record selama menukangi Bhayangkara sebelumnya, Paul Munster tercatat melakoni 57 pertandingan. Pelatih agresif itu terbukti hanya kalah sembilan kali. Kemudian, ia memenangkan pertandingan sebanyak 30 laga, dan seri delapan laga.
Total gol yang diciptakan Bhayangkara pun cukup baik, mencapai 83 gol, sementara kebobolan sebanyak 52 gol.
Ia mengemas 108 poin selama menukangi Bhayangkara, dengan rerata catatan Poin per match-nya (PPM) adalah: 1,89. Ini jelas catatan yang impresif!.
Apalagi, poin plusnya, Paul Munster bukanlah orang yang asing di belantara sepakbola Indonesia yang keras ini. Language Barrier alias kendala bahasa yang kemarin mendera Josep Gombau, tentu dapat diatasi dengan kehadiran Munster yang sedikit banyak paham kosakata dalam bahasa Indonesia.
Dengan berbagai macam hal positif di atas, kita akan sepakat untuk mengatakan bahwa Paul Munster adalah nama yang cocok untuk Persebaya.