Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Terungkap sosok pria berinisial AP (34) pengusaha kafe yang ditemukan dalam kondisi tinggal tulang belulang diduga menjadi korban mutilasi di Kota Malang, Jumat (5/1/2024), ternyata warga asal Perumahan Prapen Indah, Panjang Jiwo, Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya.
TribunJatim.com menelusuri kediamannya yang berada di alamat tersebut. Rumah korban berada gang pertama setelah memasuki pintu gerbang utama perumahan tersebut.
Rumahnya berpagar teralis besi dengan hiasan ukiran tribal menyerupai bungai bercat putih itu, berada di deretan sisi kanan, berada tepat di tengah gang.
Sepintas, tidak tampak adanya aktivitas para penghuni dari teras halaman rumah seluas 5 m x 3 m tersebut.
Setelah memencet tombol bel petanda kedatangan tamu.
Ternyata, ada seorang wanita berambut panjang dikuncir ke belakang tampak keluar dari pintu garasi di samping pintu utama rumah.
Bukan untuk menyambut dan mempersilahkan awak media masuk. Melainkan, hanya untuk berdiri dicela kecil pintu garasi yang sengaja dibuka sedikit, dan si wanita itu memulai obrolan dari sana.
Perempuan tersebut mengaku sebagai asisten rumah tangga (ART) rumah tersebut. Dan ia membenarkan bahwa sosok AP tinggal di rumah itu bersama kedua orangtuanya.
"Iya benar tinggal di sini. Dia tinggal sama orangtuanya. Tapi gak ada di rumah pergi," kata ART yang enggan menyebutkan namanya itu, saat ditemui awak media, Jumat (5/1/2024) sore.
Namun, si ART tersebut mengaku, AP tidak berada di rumah. Begitu juga dengan kedua orangtuanya.
Saat ditanya mengenai insiden yang menimpa AP hingga sosok pria berpostur tinggi badan 170 cm dan berat badan 56 itu, belakangan ini dikabarkan hilang.
Si ART makin irit bicara memberikan jawaban saat disodori sejumlah pertanyaan.
Namun, si ART tak menampik, jika sosok anak majikannya itu telah dikabarkan hilang sejak Bulan Oktober 2023 silam.
Dan, kedua majikannya atau orangtua AP, saat ini sedang berada di Kota Malang, untuk mengurus kasus tersebut.
"Iya (ke Malang). Iya sejak Oktober 2023 kemarin gak ada. Saya ART-nya, sama ibu aja, sudah ya mas," pungkasnya.
Pihak pengurus RT setempat juga membenarkan bahwa sosok AP tinggal di alamat tersebut bersama kedua orangtuanya.
Namun, pengurus RT tidak mengetahui detail kebiasaan dan pekerjaan sosok AP. Apalagi mengenai insiden kriminalitas yang menimpa AP, sebelum sempat dikabarkan hilang.
Di lain sisi, salah seorang tetangga yang tinggal di dekat rumah AP, mengaku dirinya juga sempat mendengar sekelebatan informasi bahwa AP belakangan ini, tak kunjung pulang.
Namun, ia tak mengatahui, apakah AP memang pindah domisili atau memang karena memiliki urusan lain sehingga menyebabkan jarang pulang.
"Iya kenal. Iya sempat dengar (hilang). Saya engga pernah interaksi. Cuma nyapa aja," ujarnya saat ditemui awak media, pada Jumat (5/1/2024) sore.
Ia hanya sebatas mengetahui sosok AP sebagai seorang tetangganya yang tinggal di alamat tersebut.
Dan ia juga tak menampik, bahwa sosok AP bekerja sebagai pengusaha kafe di Kota Batu. Selebihnya, perempuan berambut panjang sebahu itu, tidak mengetahuinya.
"Iya tahu (dia punya kafe di Batu) jumlahnya gak tahu. Nomor telponnya gak tahu," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pengusaha kafe asal Kota Surabaya berinisial AP (34) yang dilaporkan hilang sejak Oktober 2023, ditemukan dalam kondisi termutilasi dan tinggal tulang belulang di Kota Malang, Jumat (5/1/2024).
Sebelumnya, pria pemilik sebuah kafe di Kota Batu itu dilaporkan hilang. Bahkan Polda Jatim telah mempublikasikan hilangnya pria tersebut kepada publik.
Dalam informasi orang hilang yang disampaikan Polda Jatim tersebut, disebutkan pada 14 Oktober 2023 siang, AP pamit berangkat kondangan ke Pandaan Pasuruan, lalu ke kafe miliknya di kota Batu.
Saat itu, AP mengendarai mobil Toyota Rush Warna Hitam nopol L 1465 JK.
Keesokan harinya, 15 Oktober 2023, dia mengabarkan pada orangtuanya akan mampir ke Malang sebelum pulang ke Surabaya.
Sejak saat itu, AP tak bisa dihubungi dan dinyatakan hilang.
Terkait penemuan jenazah korban, jenazah yang tinggal tulang belulang itu ditemukan terkubur di sebuah lahan dekat sungai di Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Dari penemuan tulang belulang itu, diperoleh dugaan bahwa korban juga dimutilasi.
Sedangkan pelaku pembunuhan, juga telah ditangkap, Kamis (4/1/2024) malam.
Soal penangkapan ini, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto membenarkan bahwa adanya temuan tulang belulang manusia tersebut, merupakan korban tindak pidana.
Termasuk dengan identitas korban, juga telah sesuai dengan keterangan informasi soal orang hilang yang sempat dilansir oleh Bidang Humas Polda Jatim.
Bahkan, lanjut Danang, pihaknya telah berhasil menangkap sosok tersangka yang menyebabkan tewasnya korban, pada Kamis (4/1/2024) malam.
"(Ditangkap) tadi malam," ujar Kompol Danang melalui pesan tertulis kepada SURYA.co.id, pada Jumat (5/1/2024).
Saat disinggung mengenai sosok tersangka dan motifnya menghabisi nyawa korban. Termasuk dengan rentetan kronologi awal terkait kejadian yang melatarbelakangi kasus tersebut.
Danang masih enggan menyebutkannya. Karena, sosok tersangka masih menjalani serangkaian tahapan penyidikan lanjutan.
"Ini masih dalam pemeriksaan dan pengembangan," pungkasnya.