Berita Surabaya

Nasib Mahasiswa Asal Bekasi Kejar Maling Motornya di Jambangan Sambil Teriak : Tak Ada yang Menolong

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Motor Honda Beat bernopol B-4803-KFK milik Rico Brahmana (18)

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Komplotan bandit maling motor menyatroni permukiman padat di kawasan Jalan Raya Jambangan, Jambangan, Kota Surabaya pada Kamis (4/1/2024) sore. 

Akibatnya motor Honda Beat bernopol B-4803-KFK milik Rico Brahmana (18) pemuda asal Bakasi, penghuni kontrakan di ruas jalan tersebut, amblas. 

Ceritanya, Rico menyadari motornya 'digarong' maling saat dirinya sedang rebahan beristirahat siang di dalam kontrakan milik kakak kandungnya.

Sekitar pukul 15.15 WIB, aktivitas rebahannya mendadak terganggu dengan suara berisik yang khas. Seperti benturan antara besi dengan benda keras lainnya secara paksa. 

Menyadari ada yang tak beres, Rico bergegas mencari sumber suara berisik tersebut yang ternyata berasal dari teras depan rumah kontrakannya. 

Baca juga: Pria di Kediri Gelapkan Motor Saudara, Modus Pinjam Mau ke Suatu Tempat, Bermula dari Ngopi Bersama

"Sayakan kuliah itu habis dipakai kakak saya beli makan jam 11.20-an terus motor ditaruh di situ," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (10/1/2024). 

Semula ia mengira suara berisik itu, karena ulah sang kakak yang sedang beraktivitas di luar rumah. 

Namun, saat menyadari jika seisi orang rumah kontrakan; dirinya dan sang kakak, sedang berada di dalam rumah, pada waktu yang sama. 

Rico akhirnya tersadar bahwa suara aneh tersebut ditimbulkan dari orang tak dikenal. 

Ia lantas bangkit dari tidurnya dan berlarian keluar rumah untuk memastikan keadaan motornya.

Bak 'disambar petir di siang bolong', Rico benar-benar mendapati motornya sedang dicuri oleh seorang bandit. 

"Kan saya lagi didalam lagi istirahat sekitar jam 15.15 tuh saya dengar orang kayak lagi 'nyongel-nyongel' besi suara kedengaran tuh saya langsung keluar saya lihat orang udah naik motor saya," katanya. 

Motor tersebut memang bukan baru, karena dibeli dengan cara mengangsur dan telah lunas sejak tiga tahun lalu. 

Motor tersebut sengaja ia bawa dari tempat kelahiran Bekasi ke tempat rantauan Kota Surabaya untuk menemaninya; menjadi kendaraan yang akan digunakannya berangkat dan pulang kampus. 

Halaman
12

Berita Terkini