Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Nasib apes menimpa seorang guru SD di Gresik, yang kehilangan motor saat diajak bertemu dengan pria kenalan dari aplikasi kencan.
Tersangka bernama M Sultoni (42) buruh pabrik plastik di Surabaya. Modusnya, tersangka menggaet para korbannya melalui akun aplikasi kencan dan pertemanan OMI.
Kemudian, tersangka menjalin komunikasi dengan korban yang berprofesi sebagai guru SD di Kabupaten Gresik, berinisial EW (45).
Hingga akhirnya korban teperdaya dan mau diajak kencan atau bertemu dengan tersangka di suatu tempat. Saat bertemu dengan korban, tersangka mulai melancarkan aksinya.
Yakni, tersangka menyuruh korban berbelanja di dalam minimarket di kawasan Jalan Panjang Jiwo, Surabaya.
Setelah korban lengah, motor korban yang sedang dikendarai oleh tersangka, sekonyong-konyong langsung dibawa kabur.
Baca juga: Kepala Sekolah Diperas Pria Kenalan Facebook, Video Syur Disebar, Pelaku Ngaku Polisi Pangkat Aiptu
Menurut Kapolsek Tenggilis Mejoyo Polrestabes Surabaya Kompol Masdawati Saragih, tersangka lebih dulu meminta korban untuk meletakkan ponsel, dompet, dan sejumlah harta benda lainnya di dalam bagasi jok motor Honda Varionya.
Saat korban mulai lengah karena berbelanja masuk ke dalam minimarket. Tersangka langsung membawa kabur motor korban dan bersembunyi di rumahnya Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.
Meski begitu, Tim Antibandit Polsek Tenggilis Mejoyo berhasil menangkap pelaku penipuan penggelapan bermodus berkenalan dengan para wanita melalui aplikasi kencan itu.
"Korban dari jalan Panjang Jiwo, langsung datang melapor, dengan menangis. Kerugian korban senilai Rp23 juta," ujarnya di Mapolsek Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Jumat (12/1/2024).
Setelah berhasil ditangkap, dan dimintai keterangan. Tersangka melancarkan aksinya dengan menggunakan dua akun aplikasi OMI dan satu akun Facebook (FB).
Baca juga: Cari yang Bisa Dirayu, Wanita di Ponorogo Ngaku Terapis ke Pria Kenalan MiChat, Gasak Motor Korban
Baca juga: Nasib Pria Kenalan Cewek di IG Langsung LDR, Padahal Tak Pernah Ketemu, Syok Pacar Bukan Wanita
Kemudian, selain korban berinisial EW (45). Tersangka juga sedang mendekati sekitar 10 orang wanita yang bakal menjadi calon korban kejahatan seandainya tak dibongkar oleh Tim Antibandit Polsek Tenggilis Mejoyo.
Dan, lanjut Masdawati, para korban itu kebanyakan berusia separuh baya atau sepantaran usia dengan tersangka. Bahkan ada juga yang berstatus janda atau orangtua tunggal (single parents).
"Dia gak pakai jimat, dia hanya merayu korbannya. Tersangka ini kan kebanyakan mudah saja. Tapi korbannya, sudah agak tua. Jadi jangan gampang semudah itu mau menerima rayuan dari para lelaki," pungkasnya.
Sementara itu, Tersangka M Sultoni mengakui, dirinya hanya berhasil menggaet satu orang korbannya melalui aplikasi OMI.
Sedangkan, para korban yang coba digaetnya melalui aplikasi FB, belum ada yang berhasil, dan beberapa akun korban sedang berproses untuk pendekatan alias PDKT.
"Sebenarnya saya tidak mau aneh aneh. Cuma kepingin kenal saja," ujarnya saat diinterogasi oleh Kompol Masdawati Saragih.
Khusus untuk korban EW yang berstatus sebagai janda beranak satu berprofesi sebagai guru SD asal Gresik tersebut.
Tersangka M Sultoni mengaku, membutuhkan waktu pendekatan selama 1,5 bulan dengan dua kali kesempatan untuk bertemu di kediaman korban.
"Kurang lebih 1,5 bulan. Ada pakai FB, tapi enggak seberapa, ada yang pakai OMI," katanya.
Mengenai motif, Tersangka M Sultoni mengaku, pihaknya sengaja melakukan tindak pidana tersebut bertujuan untuk mencari tambahan penghasilan.
Pasalnya, pekerjaannya sebagai buruh pabrik plastik, tidak dapat sepenuhnya menutupi seluruh kebutuhan hidup.
Namun, ia mengaku kapok menjalankan aksi kejahatan tersebut, dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
Tersangka M Sultoni mengaku masih memiliki istri sah yang telah memberikannya dua orang anak.
"Iya sangat bersyukur meski sudah ditangkap, ini mungkin memperingatkan diri saya agar tidak lebih baik, dan tidak mengulangi perbuatan itu lagi," pungkasnya.
Kemudian, dilain sisi, korban EW, mengatakan, dirinya teperdaya oleh rayuan Tersangka M Sultoni karena selalu memelas kepada dirinya menggunakan serangkaian akal bulus.
Mulai dari berdalih kondisi sang ibunda dari tersangka dalam keadaan sakit. Kemudian, statusnya yang menduda, karena satu orang anaknya dibawa mantan istri ke Sulawesi.
Hal tersebut diakui korban EW tidak dapat ditolaknya, karena merasa iba dan tidak tega membiarkan kondisi Tersangka M Sultoni merana.
Apalagi kurun waktu 1,5 bulan berkomunikasi, Tersangka M Sultoni beberapa kali melakukan panggilan video (video call) dengan korban EW, dan berlagak memelas dan merana.
"Saya akhirnya mau karena atas dorongan kemanusiaan ibunya sakit," katanya saat mengikuti proses pengambilan barang bukti motor yang sempat dicuri oleh Tersangka M Sultoni di Mapolsek Tenggilis Mejoyo.