Rombongan lain juga turut beriringan untuk membawa hadiah pernikahan dari Pangeran Mateen.
Pihak Kerajaan Brunei itu kemudian membawa gangsa atau nampan upacara yang berisi sejumlah barang, termasuk Surat Mahar.
Surat Mahar itu berisi niat pertunangan dari mempelai pria dan mempelai wanita kerajaan serta daftar barang-barang hantaran sebagai hadiah pertunangan.
Hadiah pernikahan itu berisi seperangkat atau satu set baju, sepasang gelang, sepasang anting, dua buah cincin, ceramai, kelakati, dan pisau.
Rombongan Kerajaan Brunei juga membawa 16 dian (lilin upacara kerajaan) juga hiasa tanda kerajaan seperti sinipit, tombak, pedang dan tameng, serta kabok dan panastan.
Seserahan tersebut diterima oleh Pehin Orang Kaya Lela Pahlawan Mayjen (Rtd) Dato Paduka Seri Haji Mohd Jaafar bin Haji Abdul Aziz, mewakili ayah dari mempelai wanita, Awang Adam bin Abdullah.
Setelah itu dilanjutkan 17 tembakan kehormatan di luar Istana Nurul Iman menandai diterimanya tanda pertunangan kerajaan Brunei.
Sementara itu, Pangeran Mateen tampak mengenakan pakaian tradisional berwarna putih berhiaskan motif berbentuk berlian dan hiasan kepala saat akad nikah.
Dia duduk di atas bantal kuning yang ditinggikan di depan seorang imam yang memimpin upacara khusus laki-laki yang dihadiri oleh sultan dan kerabat serta tamu lainnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com