Berita Tulungagung

Dinkes Tulungagung Keluarkan Peringatan Imbas 2 Pasien DBD Meninggal di Bulan Januari 2024

Penulis: David Yohanes
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, dr Kasil Rokhmat.

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dua pasien demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung meninggal di Bulan Januari 2024.

Dinas Kesehatan (Dinkes) mengeluarkan peringatan, Kabupaten Tulungagung tengah memasuki siklus 5 tahunan DBD.

Siklus ini ditandai dengan melonjaknya kasus DBD di seluruh wilayah Kabupaten Tulungagung.

Siklus ini didukung situasi cuaca yang menguntungkan bagi nyamuk aedes aegypti, vektor penularan DBD.

“Kondisi cuaca sangat mendukung, setelah panas yang panjang kemudian datang hujan. Penyebaran DBD,” jelas Kepala Dinkes Tulungagung, dr Kasil Rokhmat.

Baca juga: Kasus Turun Separuh, DBD di Trenggalek Masih Renggut Korban Jiwa

Dinkes Kabupaten Tulungagung sebenarnya telah berupaya mengantisipasi siklus 5 tahunan DBD ini.

Sejak Desember 2023 telah digalakkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Namun ternyata masih ada yang kecolongan, dua pasien DBD meninggal dunia.

“Januari 2024 ini kami sebenarnya mau fokus menangani siklus 5 tahunan DBD ini. Tapi konsentrasi kami terpecah, karena ada Sub PIN Polio,” sambung dr Kasil.

Dengan adanya ancaman siklus 5 tahunan DBD ini, dr Kasil meminta masyarakat proaktif dengan melakukan PSN.

Sebab tingginya angka serangan DBD selalu berkaitan dengan rendahnya angka bebas jentik nyamuk.

Selama masih ditemukan jentik nyamuk di sekitar permukiman, maka serangan DBD berpotensi terjadi.

Dinkes memperkirakan, puncak serangan ini ada pada Bulan Maret atau April 2024 nanti.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit  Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, mengatakan sampai saat ini ada 18 pasien DBD.

Dua di antaranya meninggal dunia, masing-masing anak laki-laki berusia 7 tahun dan remaja perempuan berusia 17 tahun.

Halaman
12

Berita Terkini