TRIBUNJATIM.COM - 50 warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga tertipu modus program umroh murah.
Diketahui dari 50 warga itu kemungkinan masih bisa bertambah.
Mulanya warga curiga setelah berulang kali tanpa kejelasan mereka akan diberangkatkan.
Hingga akhirnya mereka sadar telah tertipu.
Baca juga: Nasib 22 Calon Jemaah Umroh Cuma Diajak ke Jakarta Lalu Pulang, Rugi Rp 479 Juta: ada yang Utang
Awalnya dijanjikan pada September 2023, namun hingga kini selalu batal dan alasannya pun tidak ada kejelasan sama sekali.
Adapun terduga pelaku penipuan itu adalah seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur.
Kini kasus dugaan penipuan tersebut sedang dipelajari pihak Polres Cianjur dan akan segera ditindaklanjuti.
Puluhan warga Cianjur, Jawa Barat menjadi korban penipuan umrah murah.
Mereka dijanjikan berangkat umrah dengan biaya Rp 6 juta.
Seorang korban, Muhamad Sa'ban (31) mengaku kenal dengan terduga pelaku.
Mereka saling kenal saat ibadah umrah beberapa waktu lalu.
"Terduga pelaku penipuan umroh berbiaya murah merupakan M, warga Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur," ujar Sa'ban seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (15/1/2024).
"Saat beribadah umrah bersama terduga pelaku menawarkan paket umrah dengan biaya murah, tapi tidak direspons," tambah dia.
Seusai menjalani umrah, terduga pelaku makin sering menghubungi dirinya dan terus menawarkan paket umrah murah yang sudah berjalan cukup lama.
"Saat itu, pelaku ini menyebutkan program umrah berbiaya murah ini karena disubsidi dari seseorang asal Timur Tengah," ucap dia.
"Pelaku juga menjanjikan dapat menggratiskan pembiayaan umrah bagi warga yang ikut dapat membawa calon jemaah lainya," katanya.
Dirinya lantas mempercayai tawaran terduga pelaku karena M merupakan seorang tokoh masyarakat di lingkungannya.
Sehingga dirinya mendaftarkan istri dan kedua orangtua.
"Hingga saat ini ada 50 orang warga yang sudah mendaftar paket umrah berbiaya murah yang ditawarkan pelaku M ini."
"Mereka dijanjikan akan berangkat pada September 2023, namun hingga kini belum juga diberangkatkan," tutur dia.
Sa'ban dan puluhan korban lainnya lantas curiga paket umrah yang ditawarkan terduga pelaku penipuan.
Sebab jadwal pemberangkatan terus diundur.
"Kemudian saat ditanya ke M dan saudaranya juga tidak pernah jelas."
"Bahkan jadwal pemberangkatan yang diberikan, ternyata travelnya pun belum dibayar," ucap dia.
Atas dugaan penipuan tersebut, dia bersama puluhan korban lainnya melapor ke Mapolres Cianjur.
"Kami laporkan M dan saudaranya."
"Karena ketidak jelasan ini."
"Ditambah kasihan masyarakat yang sudah sangat berharap, apalagi mereka yang hanya buruh serabutan."
"Sudah berharap besar tapi ternyata begini," ucapnya.
Sementara itu, kuasa hukum korban, Topan Nugraha mengatakan, pihaknya sudah melaporkan dugaan penipuan tersebut ke Mapolres Cianjur.
"Jumlah korban diduga mencapai lebih dari 400 orang, dari total 28 koordinator."
"Tapi yang sudah menguasakan dan melapor ada 50 orang," kata dia.
Pihaknya berharap pihak Polres Cianjur segera menindak lanjuti laporan dugaan penipuan umrah tersebut, karena banyak korban berstatus warga tidak mampu. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Berita Artis dan Berita Jatim lainnya