Ia menceritakan bahwa pada saat itu bandara di Aden baru saja menjadi sasaran bom.
Perasaan Kartika Putri saat itu pun sangat campur aduk, karena baru pertama kali mengalami kejadian tersebut.
"Tapi aku pernah di kondisi waktu aku antar Ipeh pertama kali itu kan lewat Aden, bandaranya baru seminggu lalunya dibom.
Itu bikin aku trauma, kondisi yang buat kita kayak kayak wow jantung ke perut," kenang Kartika Putri.
Kartika mengatakan akan terus mendesak suaminya jika kondisi di Yaman sudah sangat tak aman.
Meskipun, hal tersebut kembali lagi kepada keputusan Habib dan Ipeh.
"Ya itu kan ya kita cuma bisa berdoa. Habib juga kalau seandainya memang keadaan mendesak aku pasti akan lebih ngotot (bawa pulang Ipeh ke Indonesia).
Kalau hari ini nggak ngotot, karena yang punya diri, bapaknya yaitu walinya meridhoi. Makanya ya Allah, ya sudah Allah yang jaga kalau sudah di titik itu," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Banjarmasin Post
---
Berita Artis dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com