TRIBUNJATIM.COM - Sosok pria Nganjuk dapat penghargaan pria tampan di Jepang.
Pria Nganjuk, Jawa Timur itu bernama Febbryan Kurnia Pratama (26).
Kisah hidup Bri, sapaan akrabnya sontak menjadi sorotan.
Diketahui, Bri merupakan salah satu dari enam WNI yang magang di bidang perikanan di Jepang.
Bri baru-baru ini mendapat predikat "Pria Tampan" dari Ikemen Perikanan Koperasi Perikanan Nango, di Kota Prefektur Miyazaki, Jepang.
Kompetisi bernama Nango Ikemen So Sengkyo (Nango Ikemen Election) ini diikuti oleh 19 nelayan berusia 19 hingga 60 tahun.
Ikemen sendiri merupakan istilah yang menggambarkan "pria tampan" dalam budaya pop Jepang.
Adapun, kegiatan tersebut merupakan inisiatif dari Koperasi Perikanan Nango untuk meningkatkan industri perikanan.
Ada lebih dari 400 suara dari para voters untuk memilih Ikemen atau pria tampan dalam organisasi tersebut.
Kotak suara pun didirikan di tiga lokasi, termasuk "Minato no Eki Metsuki".
Baca juga: Sosok Pemuda Dijuluki Siswa Tertampan, Ditawari Jadi Artis Tapi Menolak, Pilih Karyawan Biasa Saja
Penghargaan atau predikat sebagai "Pria Tampan" itu pun didapatkan Febbryan Kurnia Pratama pada Sabtu (13/1/2024).
Adapun, Febbryan Kurnia Pratama sudah 4,5 tahun tinggal di Miyazaki, Jepang.
Sehari-hari, Febbryan Kurnia Pratama bekerja sebagai pemukat ikan.
Ia sendiri adalah lulusan salah satu sekolah pelayaran di Cilacap, Jawa Tengah.
Kala itu, ada warga negara Jepang yang berkunjung ke sekolah Febbryan dan merekrutnya untuk bekerja di negeri matahari terbit tersebut.
"Direkrut oleh orang Jepang yang datang ke sekolah lalu belajar bahasa Jepang di Tangerang," tutur Febbryan Kurnia Pratama, dilansir dari Tribunnews, Selasa (16/1/2024).
"Sekitar 30 orang diterima bekerja di Jepang termasuk saya ditempatkan di Miyazaki," paparnya lagi.
Baca juga: Dulu Dijuluki Pria Tertampan, Artis Pilih Mundur dari Dunia Hiburan dan Jadi Pendeta, Saya Bahagia
Diketahui, hampir 100 orang pemagang Indonesia ada di Miyazaki saat ini.
Pria asal Nganjuk, Jawa Timur, Febbryan Kurnia Pratama (26) (tengah) mendapatkan penghargaan sebagai "Pria Tampan" di Jepang. Ia bersama 4 teman lainnya juga dari Indonesia (Istimewa via Tribunnews.com)
Ketika sedang berlayar di tengah laut, Febbryan Kurnia Pratama kerap diminta untuk membuat masakan Indonesia.
Masakannya itu bukan hanya disantap oleh orang Indonesia, tetapi juga pekerja asal Jepang sendiri.
"Orang Jepang juga makan makanan buatan saya ala Indonesia dengan bahan-bahan yang ada di kapal. Alhamdulillah mereka suka juga," ujarnya.
Febbryan Kurnia Pratama mengaku, ia tidak memiliki masalah dalam makanan.
Hal itu karena ia mampu memasak sendiri, terutama mengolah hasil laut seiring tugasnya menangkap ikan di laut.
Saat kontraknya habis, Febbryan Kurnia Pratama ternyata mendapatkan panggilan lagi untuk bekerja di Miyazaki.
"Saat kontrak saya habis, saya dipanggil lagi sama bos untuk kembali ke Miyazaki, ya saya kembali lagi," tutur Febbryan Kurnia Pratama.
"Semua diuruskan oleh bos Jepang saya dengan baik untuk kehidupan di sini," lanjutnya.
Meski tinggal di salah satu negara maju di Asia, Febbryan Kurnia Pratama ternyata masih ada keinginan untuk kembali ke Tanah Air.
Pasalnya, Febbryan Kurnia Pratama memiliki cita-cita untuk menjadi kepala desa.
"Saya mau pulang nantinya ke Indonesia dan bercita-cita menjadi kepala desa," ungkap Febbryan Kurnia Pratama.
Baca juga: SOSOK Maxime Bouttier yang Masuk Nominasi 100 Wajah Tertampan di Dunia 2023, Luna Maya Berapi-Api
Sementara itu warga Miyazaki, Takeuchi menilai, penghargaan Pria Tampan ini memang menarik untuk industri perikanan.
Terutama, untuk mengembangkan daerah setempat.
"Saya pikir itu bagus, dan saya pikir itu nelayan yang tampan perlu dicari untuk meningkatkan daya tarik bidang perikanan," ungkapnya.
"Dan dapat menumbuhkembangkan daerah yang bersangkutan jadi perhatian banyak orang nantinya," imbuhnya.
Selain itu, Takeuchi menilai, industri yang ramai diharapkan bisa meningkatkan semangat kerja para nelayan.
"Saya akan senang jika pelabuhan makmur dan banyak orang datang, dan saya berharap para nelayan akan bersemangat dan melakukan yang terbaik," tandasnya.
Kisah Pria Tertampan Lain
Model bernama Edoardo Santini (21) asal Italia menjadi viral karena kisah hidupnya.
Dikutip dari Mirror.co.uk pada 6 Desember 2023 via TribunnewsMaker, Edoardo Santini diberi gelar sebagai 'pria tertampan' di Italia ketika ia memenangkan pemungutan suara untuk penghargaan tersebut pada tahun 2019, ketika ia baru berusia 17 tahun.
Pemungutan suara tersebut merupakan bagian dari kontes Il Bello d'Italia yang diselenggarakan oleh grup mode ABE.
Dan langsung melambungkan bintang muda ini ke dalam karier pemodelan yang ia jalani di samping belajar drama dan tari.
Namun pada akhir pekan lalu, Edoardo menggunakan media sosial untuk memberi tahu para penggemarnya bahwa ia tidak akan lagi mengejar kehidupan sebagai bintang.
Karena ia telah memilih untuk meninggalkan dunia modeling untuk menjadi seorang pemuka agama.
Baca juga: Sosok dan Biodata Zee JKT48 yang Masuk Daftar 100 Wanita Tercantik Dunia, Kini Banjir Dukungan Fans
Pria ini mengklaim dalam sebuah unggahan di Instagram bahwa ia telah bergabung dengan sebuah seminari di dekat Florence.
"Pada usia 21 tahun, ayah saya mengambil keputusan untuk menikahi ibu saya karena dia hamil dan ibu saya, pada usia 21 tahun, menjadi seorang ibu,
Saya, pada usia 21 tahun, menemukan diri saya mengambil jalan untuk menjadi, seorang pendeta,
Dalam beberapa tahun terakhir ini, saya dapat bertemu dengan orang-orang yang telah menunjukkan kepada saya apa artinya menjadi 'gereja',
Mereka telah memberi saya kekuatan untuk menyelidiki pertanyaan yang telah saya bawa sejak kecil,
Tetapi berbagai ketakutan menghentikan saya untuk mempelajarinya pada tingkat yang lebih dalam."
Edoardoyang memposting di Instagram dengan nama pengguna @_edoardosantini_ - menjelaskan bahwa ia mengambil langkah pertama menuju tujuan barunya tahun lalu ketika ia mulai tinggal bersama dua pendeta.
Pengalaman itu yang juga ia gambarkan sebagai pengalaman terbaik dalam hidupnya.
Dia juga mengatakan bahwa pada akhir tahun lalu, dia memulai "kursus persiapan", yang merupakan tahun sebelum kehidupan di seminari.
"Pada akhir tahun, wajar bagi saya untuk meminta uskup agar saya masuk ke program persiapan, tahun yang mendahului kehidupan di seminari,
Dan di sinilah saya, belajar teologi dan melayani dua paroki di keuskupan Florentine."
Baca juga: Sosok Gadis Dijuluki Tukang Sapu Jalanan Tercantik, Pakai Makeup dan Kutek Meski Kerja Kasar: Bangga
Pria itu menegaskan bahwa ia akan mengesampingkan pekerjaannya sebagai model, tetapi bersikeras bahwa ia tidak akan "meninggalkan" semua hobinya.
"Tentu saja, saya tidak akan meninggalkan semuanya, karena semua itu membuat saya menjadi diri saya,
Namun saya akan menjalaninya dalam konteks yang berbeda."
Edoardo mengatakan bahwa dia tahu orang-orang mungkin berbicara di belakangnya tentang keputusannya untuk menjadi seorang pendeta, tetapi dia tidak akan membiarkan netizen menghalangi dia dari tujuannya.
Dia mengklaim bahwa bahkan orang-orang di keluarganya telah mengatakan kepadanya bahwa dia mengecewakan mereka atas perubahan profesinya.
Edoardo tahu bahwa dia tidak akan menyesalinya karena dia sekarang dapat dengan bangga mengatakan, "Saya Edoardo, saya berusia 21 tahun dan saya bahagia."
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com