Aldhino menjelaskan bahwa setiap bulan Azis dibayar kerja oleh korban sebesar Rp100 ribu untuk menjaga alat berat korban.
Biasanya korban dibayar dengan uang pecahan Rp100 ribu.
"Kemarin dikasih uang receh Rp2.000-an, tidak terima, langsung dibacok. Tidak dalam kondisi mabuk," ucapnya.
Diketahui aksi pembacokan terjadi saat korban ngopi di warkop.
Tiba-tiba pelaku mendatangi korban dan menyabetkan pedang hingga tangan kiri korban terluka.
Setelah aksinya tersebut, pelaku langsung sembunyi di sebuah rumah kosong.
Dia masuk ke dalam plafon rumah kosong.
Kurang dari 20 jam bersembunyi di sana, pelaku langsung diamankan polisi.
Di tempat lain, petani sayuran di Desa Kalipadang dan Sirnoboyo, Kecamatan Benjeng, Gresik, emosi membabat tanaman kangkung.
Hal itu dilakukan karena sayurannya tidak laku terjual, Senin (15/1/2024).
Penjualan sayur kangkung tersebut sepi pembeli dari tengkulak sejak akhir Desember 2023.
Sehingga para petani di Desa Kalipadang dan Sirnoboyo Kecamatan Benjeng memilih membabat tanaman sayurannya sebagai pelampiasan kekecewaannya.
Dari 60 petani yang menanam kangkung, mengaku rugi dengan rendahnya pembeli sayur kangkung, sedangkan biaya yang dikeluarkan sangat besar.
"Membeli bibit dan untuk pupuk sangat banyak, tapi tidak diambilnya para tengkulak, karena para tengkulak mengaku kesulitan untuk menjual sayuran," kata petani sekaligus juragan sayuran, Mustakim.
Dari informasi yang dihimpun para petani, bahwa para tengkulak sudah bertahun-tahun menjual sayur di beberapa pasar di Kota Surabaya.
Seperti Pasar Keputran dan Mangga Dua. Mulai tengah malam sampai dini hari.
"Daripada kucing-kucingan dengan Satpol PP (Polisi Pamong Praja), akhirnya tidak berani mengambil sayuran dari petani di Gresik, karena mengalami kerugian."
"Selama hampir satu bulan rugi hingga Rp30 juta," katanya.