Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma
TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo membeberkan proses terjadinya hujan lokal.
Hujan lokal terjadi karena konsentrasi atau penumpukan awan di atas sebuah daerah.
Ditambah lagi, terdapat putaran angin di bawah awan.
"Karena faktor tersebut muncul hujan lokal," kata Kalaksa BPBD Kota Probolinggo ini, Selasa (23/1/2024).
Dia menyebut, hujan lokal memungkinkan terjadi seiring fenomena El Nino seperti saat ini.
Baca juga: BREAKING NEWS: Fenomena Hujan Lokal Sepetak di Probolinggo, Terjadi di Area 3 Meter, Hebohkan Warga
El Nino merupakan fenomena naiknya suhu permukaan laut hingga mempengaruhi cuaca.
"Di kondisi El Nino sangat memungkinkan terjadi hujan lokal," jelas Gito -sapaannya-.
Gito mengungkapkan munculnya hujan lokal bisa menjadi tanda kewaspadaan.
Pasalnya, apabila putaran angin kencang dan meluas bisa berdampak pada terjadinya bencana puting beliung.
Baca juga: Sub PIN Polio Putaran I di Kabupaten Probolinggo Telah Mencapai 97,03 persen, Dinkes Terus Bergerak
"Berdasar pantauan kami, angin yang berhembus di Kota Probolinggo berkecepatan 10 km/jam. Artinya masih dalam kondisi normal. Meski begitu, jika kecepatan angin berubah kencang di atas 20 km/jam dan meluas kita harus mewaspadainya," ucapnya.
"Kami juga meneruskan imbauan bapak Wali Kota Probolinggo kepada masyarakat untuk mewaspadai ancaman hidrometeorologi, yakni hujan lebat, angin kencang, dan banjir," tambahnya.