Laporan Wartawan TribunJatim.com, Melia Luthfi
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Sejak awal tahun 2024, harga tomat di Kediri meroket naik, Rabu (31/1/2024).
Padahal harga tomat sempat anjlok di akhir tahun 2023.
Pada Desember 2023, diketahui harga tomat di pasar tradisional kawasan Kediri hanya dibanderol Rp 2 ribu saja.
Sementara di awal tahun 2024 ini, harga tomat mencapai Rp 20 ribu atau 10 kali lipatnya.
Anjloknya harga tomat di akhir tahun lalu membuat para petani kelimpungan.
Bahkan tak jarang petani memilih untuk tidak memanen tomat di kebunnya dengan alasan biaya.
Seperti tanaman tomat yang berada di kawasan Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri yang banyak tak dipanen.
"Sengaja tidak dipetik karena tidak balik modal. Biaya menyewa orang untuk memetik tomat ini tidak sebanding dengan harga jual. Jadi dibiarkan saja," kata Suwito, salah satu petani tomat di desa setempat, Rabu (31/1/2024).
Namun berbeda dengan di awal tahun 2024 ini, di mana harga tomat justru meroket.
Baca juga: Harga Beras di Kota Blitar Terus Meroket, Beras Premium Sudah Tembus Rp 16.000 per Kg
"Tomat sedang mahal ini harganya. Kemarin mencapai Rp 20 ribu. Turun paling di Rp 15 ribu. Berbeda jauh dengan akhir tahun 2023 kemarin," kata Romadhon, pedagang tomat di Pasar Ngronggo.
Ia mengatakan, salah satu faktor mahalnya harga tomat saat ini adalah karena faktor cuaca.
Musim hujan memang mempengaruhi hasil panen tanaman tomat.
Saat musim penghujan, risiko gagal panen tanaman tomat semakin besar.
Apalagi daerah lain banyak yang meminta pasokan tomat lokal dari Kediri.
"Faktor cuaca karena hujan terus. Kemudian banyak kirim juga ke luar daerah," jelasnya.
Menurutnya, hari ini harga tomat di pasaran mencapai Rp 19 ribu untuk harga tomat ecer di grosiran. Sementara harga tomat yang sudah masuk pedagang bukan tangan pertama, bisa lebih mahal.
Melihat kondisi saat ini, harga tomat diprediksi masih akan tinggi, mengingat curah hujan juga masih tinggi.