Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Hujan deras selama 4 jam yang mengguyur wilayah hulu Lamongan selatan hingga hilir membuat Sungai Plalangan tak mampu menampung volume air.
Luberan air mengakibatkan dua titik tanggul di Lamongan jebol, Selasa (6/2/2024)
Tercatat 2 titik tanggul di Sungai Plalangan Lamongan jebol, tepatnya di wilayah Desa Tambakploso dan meluas ke lahan tambak di Kecamatan Turi.
Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, Joko Raharto ditemui Tribun Jatim Network di lokasi tanggul membenarkan ada 2 titik tanggul yang jebol di Kali Plalangan di Lamongan.
Baca juga: Relawan Prabowo-Gibran BerKharisma Jatim Gencarkan Sosialisasi di Lamongan, Gelar Bazar Murah
Kedua titik itu ada di tanggul sisi Barat, titik tanggul di Kali Plalangan yang ada di Dusun Plosolebak Desa Tambakploso.
Masing-masing titik tanggul yang jebol panjang sekitar 15 meter.
"Akibat tingginya intensitas hujan yang membuat debit sungai naik dan membobol 2 titik tanggul di Kali Plalangan," kata Joko Raharto, Selasa (6/2/2024).
Joko mengungkapkan, jebolnya 2 titik tanggul yang ada di Kali Plalangan ini terjadi pada pukul 05.00 WIB.
Dua titik, jebol sepanjang 30 meter. Air dari Kali Plalangan ini yang kemudian akan menuju ke Kali Bengawan Njero.
"Jebolnya 2 titik tanggul di Kali Plalangan ini karena naiknya debit air sungai karena kiriman dari wilayah selatan Lamongan yang sebelumnya hujan deras, yaitu dari wilayah Mantup, Kembangbahu dan Sambeng," ujarnya.
Baca juga: Susul Gresik dan Lamongan, 245 Kades di Tuban Gabung Relawan Jawi Wetan Dukung Jokowi
Jebolnya tanggul Kali Plalangan ini, menurut Joko, merendam seluas 70 hektare tambak yang baru sebulan ditebar benih yang ada di Desa Tambakploso Kecamatan Turi.
Air juga merendam sejumlah pemukiman yang ada di Plosolebak. Jebolnya tanggul Kali Plalangan ini akibatnya ke wilayah Turi, yang merendam tambak dan juga sebagian pemukiman.
Jarak antara satu tanggul yang jebol dengan satu tanggul jebol sisi Utara hanya sekitar 100 meter.
BPBD segera melakukan upaya penanggulangan. Dan harus mendatangkan alat berat. Sebab tidak mungkin bisa ditangani secara manual, karena arus air yang begitu deras.