Reaksi Gibran Rakabuming usai Dikritik Ahok Tak Bisa Kerja, Ungkit Soal Senior: Biasa Itu Ya

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dikritik Ahok tak bisa kerja, Gibran Rakabuming beri tanggapan

TRIBUNJATIM.COM - Gibran Rakabuming wapres dari no urut 02 menanggapi kritik dari Ahok.

Ahok blak-blakan menyebut Gibran Rakabuming tidak bisa kerja.

Lantas apa tanggapan Gibran Rakabuming?

Pernyataan Ahok yang menyebut Jokowi tidak bisa bekerja terekam dalam sebuah video yang kini beredar di media sosial.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan kritik tersebut ketika berada dalam suatu forum dengan masyarakat.

Ahok saat itu bertanya tentang kinerja Gibran Rakabuming Raka selama dua tahun menjadi Wali Kota Solo.

Hal itu yang membuat Ahok khawatir dengan penunjukkan Gibran sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo.

"Kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik. Kalau cuma dua tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan," ucap Ahok.

"Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi Wali Kota?" tambahnya lagi, melansir Warta Kota.

Namun Ahok meluruskan pernyataannya tersebut.

Dia menyebut, pernyataannya yang viral ini tidak ditampilkan secara utuh dan dipotong, sehingga tidak bisa dipahami konteksnya oleh publik.

"Jangan dipotong konteksnya apa. Ini kan ada nenek-nenek 82 tahun. Dia bilang sama saya harus pilih Prabowo dan Gibran," jelas Ahok.

"Saya bilang sorry, saya pilih Pak Ganjar nih. Kenapa? Saya enggak mungkin cerita Nawacita sama itu nenek. Mana ngerti Nawacita?" tambah Ahok.

"Saya bilang hati-hati, Pak Jokowi sudah kerja 10 tahun, mesti dilanjutkan. Ini bukan pilih Jokowi, tapi pilih Prabowo," kata Ahok kepada sejumlah wartawan di Kupang, Rabu (7/8/2024) malam.

Baca juga: Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud, Purnawirawan TNI AU Sindir Pecatan Tentara Tak Layak Jadi Presiden

Menurutnya, jika Prabowo yang menjadi Presiden, maka konsep pembangunan Nawacita yang sudah dirintis oleh Presiden Jokowi belum tentu akan dilanjutkan.

"Emang Gibran bisa kerja? Tahu enggak maksudnya apa? Lu Wakil Presiden mana bisa nerusin Nawacita sih? Yang berkuasa kan Pak Prabowo."

"Kemudian, saya bilang apa Pak Jokowi bisa kerja? Maksudnya apa? Kalau Pak Jokowi sudah enggak jadi Presiden, emang dia bisa jalanin kerjaan Nawacita? Itu konteksnya. Jadi dipotong," kata Ahok.

"Seolah-olah lu kira gua gila selama 10 tahun gue kerja sama Jokowi, emang gue gila. Gue masih waras bos," sambung dia.

"Kalau saya dibilang gila pun dan mau menyerang Jokowi dan Gibran saya juga tidak bego-bego amat menyerang seperti itu."

"Harusnya menyerang yang lain kek. Masak sebut tidak bisa kerja di depan umum? Itu gila apa?" tambah Ahok lagi.

Ahok kritik Gibran Rakabuming belum teruji (Tribunnews.com - KOMPAS.com/Tatang Guritno)

Cawapres 02 Gibran Rakabuming pun menanggapi kritik dari Politisi PDIP yang menyebutnya tidak bisa bekerja selama jadi Wali Kota Solo.

Gibran Rakabuming menganggap, pernyataan Basuki Tjahaja Purnama tersebut sebagai kritikan dari seorang mentor.

Hal itu diungkapkan Gibran Rakabuming usai mengikuti agenda di Solo sebagai Wali Kota pada Kamis (8/2/2024), seperti dimuat dari akun Facebook Kompas.com.

"Oh enggak apa-apa, biasa itu ya dalam masukan, kritikan, terutama dari Pak Ahok selaku senior, mentor kami, ya kami terima kasih," ucapnya.

Gibran Rakabuming kemudian mempersilakan warga untuk menilai kinerjanya selama menjadi Wali Kota Solo dua tahun belakangan ini.

Saat ditanya soal kinerja Ahok, Gibran Rakabuming justru memuji mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Menurut Gibran Rakabuming, kinerja Ahok cukup bagus sedari jadi Gubernur, Wakil Gubernur DKI Jakarta, dan Komisaris PT Pertamina.

"Bagus, selama menjadi bagus selama jadi Gubernur, Wakil Gubernur, menjadi Komisaris, baik," ucap Gibran Rakabuming.

Baca juga: Prabowo dan Luhut Binsar Kompak Bela Jokowi yang Disebut Ahok Tak Bisa Kerja

Lebih lanjut Gibran Rakabuming menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus ayahnya, soal tidak ikut kampanye.

Sebelumnya Presiden Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak akan ikut berkampanye untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Hal itu ditegaskan Jokowi menanggapi kabar yang menyebutkan bahwa dia akan ikut dalam kampanye pada hari-hari terakhir menjelang pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Adapun kata Jokowi, pernyataannya belakangan ini hanya sekedar menegaskan bahwa presiden memang diperbolehkan undang-undang untuk berkampanye.

"Yang bilang siapa (saya mau ikut kampanye)? Ini, ini, ini saya ingin tegaskan kembali, pernyataan saya yang sebelumnya."

"Bahwa presiden memang diperbolehkan undang-undang untuk berkampanye," ujar Jokowi.

Terkait hal itu, Gibran Rakabuming mengaku tidak tahu menahu ayahnya akan ikut kampanye atau tidak.

Ia mengaku sama sekali tidak mengetahui agenda Presiden Jokowi.

Menurutnya, selama ini ia dan ayahnya memang kerap jalan sendiri-sendiri.

"Saya malah enggak tahu agendanya apa, kita kan jalan sendiri-sendiri," ujar Gibran Rakabuming, seperti dikutip dari akun Facebook Kompas.com pada Kamis (8/2/2024).

Berita Terkini