2. Alasan Pelatih Persebaya Paul Munster Setuju Penerapan VAR di Liga 1 Ditunda, Singgung Thailand
Penerapan teknologi Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1 2023/2024, yang awalnya dijadwalkan digunakan di putaran kedua pada bulan Februari ini, mengalami penundaan.
Berdasarkan keterangan PT LIB, penundaan ini berkaitan dengan belum siapnya Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya wasit dan tim pendukung.
Mereka berencana akan menerapkan teknologi VAR saat babak Championship Series. Perebutan gelar juara oleh empat tim klasemen akhir.
Baca juga: Akhiri Puasa Kemenangan 10 Laga, Pemain Persebaya Makin Optimistis di Bawah Arahan Paul Munster
Pelatih Persebaya, Paul Munster menyinggung soal penerapan VAR di kompetisi tanah air. Dia berharap penerapan VAR bisa meningkatkan kualitas kompetisi, bukan sebaliknya malah menimbulkan masalah baru karena belum siap secara SDM.
"Yang paling penting dari penerapan VAR adalah harus dengan tepat segala hal. Jangan sampai seperti di Thailand yang sempat terjadi kontroversi," ungkap Paul Munster.
Untuk itu, sebelum diterapkan ia berharap segala sesuatunya yang berkaitan dengan VAR disiapkan dengan baik.
Terutama kualitas SDMnya, sehingga saat diterapkan tidak ada salah persepsi terkait satu keputusan.
3. Persiapan Minim dan Carut Marut Kepengurusan, Persekabpas Mampu Juara 3 Liga 3 Zona Jatim
Persekabpas Pasuruan akhirnya berhasil finish di posisi ketiga Liga 3 Zona Jawa Timur setelah berhasil mengalahkan NZR Sumbersari dengan skor 3-1.
Meski gagal masuk babak final, setidaknya hasil ini menjadi obat bagi tim berjuluk Laskar Sakera untuk bisa lebih baik di babak selanjutnya.
Selain berhasil menjadi juara 3, Persekabpas juga berhak melaju ke Liga 3 zona nasional bersama 80 klub dari seluruh Indonesia untuk memperebutkan tiket ke Liga 2.
Sekretaris Persekabpas Pasuruan Taufiqul Ghony mengatakan, perjuangan tim ini sungguh luar biasa bahkan sampai merebut juara 3.
Baca juga: Gagal Raih Peringkat Tiga Liga 3 Jatim, NZR Sumbersari FC Malang Benahi Skuad untuk Nasional