Mereka juga tidak akan mengonsumsi makanan sampai waktu siang tiba, tepatnya pada pukul 12.00 siang.
3. Puasa selama 2 hari dalam seminggu
Berpuasa selama dua hari dalam seminggu atau 5:2 adalah cara intermittent fasting selanjutnya yang banyak diterapkan.
Metode ini mengharuskan seseorang untuk makan makanan sehat dan bergizi seimbang selama lima hari, dan mengurangi asupan kalori pada dua hari lainnya.
Selama dua hari "berpuasa" atau hari pengurangan asupan kalori, pria umumnya hanya akan mengonsumsi 600 kalori, sedangkan wanita sebanyak 500 kalori.
Biasanya, mereka akan memisahkan hari berpuasa dalam seminggu. Sebagai contoh, berpuasa pada Senin dan Kamis, serta makan teratur pada hari lainnya.
Dengan demikian, ada setidaknya satu hari nonpuasa atau hari jeda di antara hari-hari berpuasa.
4. Puasa hari alternatif
Puasa hari alternatif merupakan cara intermitten fasting dengan berpuasa selama dua hari sekali dalam satu minggu.
Bagi sebagian orang, puasa alternatif artinya sama sekali tidak mengonsumsi makanan padat saat hari berpuasa.
Namun, sebagian lainnya tetap mengizinkan konsumsi makanan dengan batas maksimal 500 kalori.
Sementara itu, pada hari diperbolehkan makan, mereka akan mengonsumsi makanan padat sebanyak yang dikehendaki.
Sebagai catatan, puasa hari alternatif termasuk bentuk ekstrem dari intermitten fasting. Metode ini juga mungkin tidak cocok untuk pemula atau orang dengan kondisi medis tertentu.
Bukan hanya itu, metode diet ini juga lebih sulit untuk dipertahankan dalam jangka panjang.
5. Puasa mingguan selama 24 jam
Puasa sepenuhnya selama satu atau dua hari dalam seminggu dikenal sebagai diet Eat-Stop-Eat.
Metode ini mengharuskan seseorang untuk tidak makan makanan apa pun selama 24 jam setiap kali berpuasa.
Mereka umumnya akan memulai puasa dengan sarapan dan berbuka pada saat sarapan keesokan harinya.