Menu Diet

Mengenal Intermittent Fasting, Menu Diet Paling Gampang yang Nggak Bikin Diri Tersiksa, Boleh Dicoba

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi intermittent fasting.

Biasanya, orang-orang yang menjalani diet ini akan mengonsumsi air putih, teh, dan minuman bebas kalori lain selama masa puasa.

Pada saat hari tidak berpuasa, mereka mengurangi asupan kalori total, tanpa membatasi jenis makanan yang akan dilahap.

Kendati demikian, puasa selama 24 jam dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti kelelahan, sakit kepala, dan gampang marah.

Manfaat intermittent fasting

Penelitian terbaru menemukan puasa intermiten untuk menurunkan berat badan memiliki beberapa manfaat dalam jangka pendek.

Puasa dalam waktu singkat dapat memicu ketosis, yaitu proses saat tubuh tidak memiliki cukup glukosa untuk energi, sehingga memecah lemak yang tersimpan.

Kondisi itu menyebabkan peningkatan zat yang disebut keton. Bersama dengan sedikitnya kalori yang dikonsumsi, keton dapat menyebabkan penurunan berat badan.

Tidak hanya itu, penelitian lain mengungkapkan bahwa puasa sama efektifnya dengan diet rendah kalori dalam hal menurunkan berat badan.

Puasa juga memengaruhi proses metabolisme dalam tubuh, yang dapat bekerja untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan regulasi gula darah.

Bahkan, metode diet ini dapat memperbaiki kondisi yang terkait dengan peradangan, seperti radang sendi, asma, dan multiple sclerosis.

Manfaat intermiten fasting

Selain untuk menurunkan berat badan, intermittent fasting juga memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh.

Dilansir dari Eat This Not That, penelitian menunjukkan bahwa diet intermittent tidak akan mempengaruhi kemampuan fisik dan kognitif Anda meskipun dilakukan selama dua hari berturut-turut.

Berikut sejumlah manfaat diet intermittent fasting:

1. Mengurangi lemak

Puasa intermiten bisa menurunkan berat badan sebesar 0,8 persen hingga 13 persen tanpa efek samping.

Penelitian University of Chicago menemukan bahwa wanita gemuk yang melakukan puasa intermiten akan kehilangan lemak mereka.

Studi lain menunjukkan bahwa puasa intermiten bisa menghilangkan lemak tubuh hingga 4 persen dalam tiga minggu.

2. Mengurangi masalah kesehatan

Puasa intermiten juga bisa meningkatkan toleransi glukosa dan sensitivitas insulin.

Akibatnya, tubuh akan mengubah karbohidrat menjadi energi.

Dengan begitu, tubuh akan terhindar dari risiko masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, sleep apnea, dan beberapa jenis kanker.

Dikutip dari Mayo Clinic, penelitian menunjukkan bahwa puasa inetrmiten bermanfaat untuk mengurangi peradangan akibat penyakit berikut: 

  • Alzaimer
  • Radang sendi
  • Asma
  • Stroke
  • Akletosis ganda.

3. Panjang umur

Penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan, pembatasa kalori bisa memperpanjang umur.

Hal ini karena puasa intermiten dapat mengurangi peradangan dalam tubuh dan memilnimalisir kematian.

4. Menurunkan kolesterol

Studi lain menemukan puasa intermiten secara signifikan bisa menurangi kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik hingga 30 persen.

5. Mencegah penyakit diabetes

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat membantu menurunkan berat badan dan menurunkan glukosa puasa.

Puasa interminten juga mampu menurunkan kadar insulin puasa dan leptin sambil mengurangi resistensi insulin.

Studi tertentu menemukan, beberapa pasien yang melakukan puasa intermiten di bawah pengawasan dokter dapat membalikkan kebutuhan mereka akan terapi insulin dan mecegah penyakit diabetes tipe 2.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Kompas

Berita tentang menu diet lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini