TRIBUNJATIM.COM - Korea Utara meretas e-mail milik Korea Selatan untuk pertama kalinya.
E-mail yang diretas oleh Korea Utara adalah merupakan e-mail pribadi milik ajudan Presiden Korea Selatan.
Peretasan e-mail ini dilakukan oleh Korea Utara pada November 2023 lalu.
Hal ini terjadi sebelum Presiden Yoon Suk Yeol melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris.
Baca juga: Kim Jong Un Beri Ancaman, Pimpinan Korea Utara Perintahkan Militernya Bersiap Perang
"Anggota staf tersebut diretas setelah menggunakan akun e-mail pribadi untuk pekerjaan resmi," kata kantor presiden.
Sebuah surat kabar lokal mengutip sumber tingkat tinggi pemerintah yang mengatakan bahwa peretas telah mengakses jadwal perjalanan Yoon.
Surat kabar Kukmin Ilbo menambahkan bahwa pesan yang dikirim oleh presiden juga telah dicuri.
Namun kantor kepresidenan tidak bersedia mengungkapkan informasi apa saja yang dicuri.
Kejadian ini diperkirakan merupakan pertama kalinya Korea Utara berhasil meretas anggota tim presiden Korea Selatan.
Dalam sebuah pernyataan, kantor kepresidenan menekankan bahwa sistem keamanannya tidak diretas.
“Pelanggaran ini disebabkan oleh pelanggaran peraturan keamanan yang ceroboh oleh seorang administrator yang menggunakan e-mail komersial untuk tujuan kerja,” katanya kepada BBC.
Dilansir Start News Global, meskipun Korea Utara pernah melakukan serangan peretasan di masa lalu, ini adalah pertama kalinya seorang pembantu resmi presiden diretas.
Kantor kepresidenan mengatakan serangan peretasan adalah kejadian biasa.
Seoul juga menyalahkan Pyongyang karena melakukan serangan peretasan menjelang latihan AS-Korea Selatan pada Agustus tahun lalu.
Korea Utara menggunakan peretasan dunia maya untuk mencuri uang dan informasi, dan sarana yang digunakan semakin canggih.