TRIBUNJATIM.COM - Kubu Prabowo jelaskan soal janji makan siang gratis yang disebut memangkas subsidi BBM dan elpiji.
Menurut mereka, justru bukan memangkas subsidi BBM dan elpiji, tapi menghemat.
Lalu seperti apa penjelasan kubu Prabowo selengkapnya?
Baca juga: Aksi Marshel Widianto saat 1 Panggung Sama Prabowo Jadi Sorotan, Ditegur Mayor Teddy, Gibran Minggir
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno.
Ia menegaskan, pihaknya tidak akan memangkas subsidi energi seperti bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji 3 kg untuk program makan siang gratis.
Eddy menegaskan, ini untuk mengklarifikasi pernyataannya ketika wawancara dengan salah satu media asing.
Yakni terkait subsidi BBM dan gas elpiji 3 kg bakal dipangkas demi program makan siang dan susu gratis bagi anak sekolah.
Eddy menjelaskan, pernyataan utuhnya dalam wawancara tersebut adalah capres-cawapres no urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan mengevaluasi subsidi energi agar lebih tepat sasaran.
"Yang saya katakan secara keseluruhan adalah subsidi yang tidak tepat sasaran akan dievaluasi," kata Eddy dalam keterangannya pada Sabtu (17/2/2024).
"Dan penghematannya dapat dialokasikan untuk pembiayaan program APBN lainnya," imbuhnya.
"Saya tidak pernah mengatakan bahwa subsidi BBM bakal dipangkas, tapi penyaluran subsidi energi perlu dievaluasi agar lebih tepat sasaran," imbuh dia.
Pimpinan Komisi VII DPR RI ini menjelaskan bahwa pemerintah menggelontorkan subsidi energi sebesar Rp500 triliun di tahun 2023.
Sedangkan Rp350 triliun digelontorkan pada tahun 2024.
Jumlah subsidi tersebut, kata Eddy, hanya digunakan untuk Pertalite dan gas elpiji 3 kg.
Menurut dia, 80 persen dari subsidi energi tersebut justru dinikmati oleh kalangan yang tidak berhak menerimanya, seperti masyarakat yang mampu dan industri.