Berita Viral

Sosok Wanita yang Lahirkan Prabowo dari Rahimnya, Darah Blasteran Tak Sembarangan, Profesi Mulia

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah sosok ibu dari Prabowo yang sangat dihormati sang calon presiden, ternyata wanita berdarah blasteran.

TRIBUNJATIM.COM - Sosok wanita yang lahirkan Prabowo dan rahimnya ternyata bukan wanita sembarangan.

Prabowo lahir dari rahim seorang ibu yang merupakan wanita berdarah blasteran.

Saat membesarkan Prabowo, wanita tersebut ternyata memiliki profesi yang cukup mulia.

Siapakah sebenarnya wanita tersebut?

Inilah profilnya.

nilah sosok Dora Marie Siregar, ibu kandung Prabowo Subianto, seorang wanita blasteran Manado-Jerman.

Ibu Prabowo, Dora Marie Siregar adalah wanita Manado-Jerman yang juga bukan orang sembarangan.

Keluarga Dora Marie Siregar berasal dari Manado.

Ayah Dora bernama Philip FL Sigar, dan ibunya bernama N Maengkom.

Dikutip Tribun Jatim via TribunTrends.com, Philip FL Sigar merupakan seorang anggota Gementeraad Manado (1920-1922) dan pejabat Sekretaris Residen (Gewestelijk Secretaris) Manado (1922-1924).

Kakek Dora merupakan Majoor/Hukum Besar (1870-1884) di Manado.

Baca juga: Sikap Ortu Ayu Ting Ting ke Keluarga Fardhana Dikuak Calon Besan, Ayah Rozak Sering Kirimi Makanan

Salah satu nenek moyangnya adalah Benyamin Thomas Sigar (Tawaijln Sigar).

Yaitu kapitein atau pemimpin pasukan Tulungan atau Hulptroepen (pasukan bantuan).

Ia dikontrak pemerintah Hindia Belanda guna membantu mengatasi Perang Jawa (1825-1830).

Prabowo dan ibu serta adiknya (Instagram)

Diketahui, ibunda Prabowo Subianto, Dora Marie Sigar atau Dora Sumitro, menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, pada pukul 17.00 WIB, akibat sakit pada tahun 2008 silam.

Keteladanannya tetap hidup dan menjadi panutan untuk anak-anaknya, termasuk untuk Prabowo hingga kini.

Dora Marie Sigar memiliki dua orang putri, Biantiningsih Miderawati Djiwandono (istri Soedradjad Djiwandono) dan Marjani Ekowati le Maistre.

Soeharto disemangati oleh mantan istri dan anaknya (Instagram)

Lalu dua orang putra, Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan Hashim Sujono Djojohadikusumo.

Selama hidupnya, Dora Marie Sigar penganut agama Kristen.

Ia setia mendampingi Profesor Sumitro Djojohadikusumo dalam pengasingan maupun dalam perjuangan membangun Republik Indonesia.

Dora Marie Sigar dikenang anak-anaknya sebagai ibu yang penyayang.

Dora Marie Sigar dikenal sahabat-sahabatnya sebagai pemain bridge yang tangguh dan sebagai pengurus Persatuan Bridge Indonesia.

Baca juga: Cara Bicara Sule ke Adzam Anak Nathalie Holscher Dikritik karena Panggil Aku Kamu, Disinggung Usia

Disisi lain kisah cinta Dora Marie dan ayah Prabowo Subianto pun menjadi sorotan.

Dora Sigar menikah dengan Profesor Sumitro Djojohadikusumo pada 7 Januari 1946 di Jerman.

Dora Marie Sigar bertemu pertama kali dengan Profesor Soemitro Djojohadikusumo tahun 1945 di sebuah acara mahasiswa Kristen Indonesia di Rotterdam, Belanda.

Saat itu ia belajar di sekolah ilmu keperawatan bedah di kota Utrecht, Belanda.

Selama hidupnya, Dora Marie Sigar yang berdarah Manado-Jerman itu setia mendampingi Profesor Sumitro Djojohadikusumo dalam pengasingan maupun dalam perjuangan membangun Republik Indonesia.

Dora Marie Sigar dikenang anak-anaknya sebagai ibu yang penyayang.

Adapun kedua orang tua Prabowo Subianto kini telah tiada.

Sementara itu, Prabowo kini telah menuju kemenangannya dalam Pemilu 2024.

Prabowo bahkan sudah memperoleh ucapan selamat dari banyak pemimpin negara.

Media Singapura, The Straits Times menyebut Prabowo Subianto sebagai sosok yang diyakini mampu membawa Indonesia berperan lebih aktif di ASEAN.

Hal itu disebutkan dalam sebuah artikel yang berjudul “Optimism in ASEAN as Prabowo Presidency Heralds a More Active Role for Indonesia”. 

Artikel yang dirilis pada Sabtu (17/2) tersebut juga mengutip pernyataan Direktur Eksekutif Asialink Business di Melbourne, Leigh Howard, seperti dilansir Tribun Jatim via Wartakotalive.com

Ia mengatakan, Prabowo memang kerap menyuarakan kebijakan luar negeri yang lebih seimbang dan berupaya untuk bermitra dengan banyak negara, termasuk dengan negara-negara Asia.

“Sebagai menteri pertahanan, Prabowo dikenal karena menganjurkan kebijakan luar negeri yang lebih seimbang dan mencari kemitraan dengan banyak negara, termasuk negara-negara Asia. Sebagai calon presiden, ia menyinggung perlunya kapasitas pertahanan maritim yang kuat untuk mempertahankan kepentingan Indonesia,” kata Howard.

Dengan melihat fakta bahwa Prabowo merupakan mantan jenderal yang memiliki hubungan baik dengan sejumlah negara tetangga dan negara adidaya, maka para analis juga memprediksi bahwa Prabowo akan mengambil peran diplomasi yang lebih aktif.

Terlebih, Prabowo juga berkomitmen memprioritaskan Indonesia dan memastikan kepentingan 280 juta rakyat Indonesia tidak akan diganggu oleh kekuatan asing.

“Para pengambil kebijakan di Asia Tenggara juga mungkin puas atas komitmen Prabowo terhadap keberlanjutan – hal itu ditandai dengan mencalonkan putra Presiden Joko Widodo sebagai calon wakil presidennya – di mana kondisi Indonesia yang stabil dan sejahtera justru dipandang dalam lingkaran diplomatik sebagai anugerah bagi semua pihak,” tulis The Straits Times.

Optimisme Prabowo dapat membawa Indonesia berperan lebih aktif di ASEAN turut disampaikan oleh Andreyka Natalegawa, associate fellow di Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di Washington.

Andreyka menyebut, Prabowo memiliki peluang untuk mengarahkan Indonesia agar berperan lebih aktif di ASEAN, serta memulihkan relevansi dan sentralitas organisasi di kawasan tersebut.

Akan tetapi, keseluruhan hal itu bergantung pada 'kesabaran' Prabowo menghadapi sejumlah proses kelembagaan serta pengambilan keputusan ASEAN yang disebut Andreyka memang lesu.

“Prabowo mungkin menempatkan prioritas yang lebih tinggi pada keamanan maritim dan penegasan atas hak-hak Indonesia di Laut Cina Selatan, termasuk dengan mendukung beberapa upaya koordinasi di antara negara-negara pengklaim di Asia Tenggara,” jelasnya.

Sementara itu, Howard menekankan bahwa peran kepemimpinan Prabowo di ASEAN dan global akan bergantung pada kemampuannya untuk membangun konsensus di kawasan; prioritasnya dalam sejumlah isu internasional; serta tim kebijakan luar negeri yang akan ia bentuk di pemerintahannya.

“Oleh karena itu, hal yang perlu diperhatikan adalah komposisi kabinet Prabowo, dan pejabat luar negeri mana yang akan dipertahankan,” pungkas Howard.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini